Menjelang tahun 1997, banyak penduduk negeri resah. Mereka khwatir jika harus kembali ke pangkuan RRC yang masih komunis. Komik Lao Fu Zi pun menjadi jembatan suara rakyat. Baik sebagai corong keresahan maupun opini optimisme dari warga Hong Kong.
Wong sangat produktif dan baru benar-benar pensiun di usianya yang ke-80. Setelah itu, anak tertuanya yang mengambil alih kehidupan Lao Fu Zi. Â
Wong meninggal pada tahun 2017 di usianya yang ke 94. Wong meninggalkan 6 orang anak yang semuanya mewarisi bakat menggambarnya.
Hongkong Art Centre mengukuhkan karya Wong sebagai memori kolektif masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Kesederhaan kisah, humor praktis, dan karakter Lao Fu Zi mampu menjadi penghubung lintas generasi, geografis, hingga budaya.
Hingga kini hak cipta komik Lao Fu Zi ini dipegang oleh perusahaan yang Kelolala oleh anak tertuanya, Wong Chak di Taipei, Taiwan.
Sempat terjadi perdebatan. Ada yang menyebutkan jika Lao Fu Zi bukanlah karya asli Wong. Kabarnya karakter ini adalah karya Peng Di pada tahun 1930an. Juga sudah pernah diterbitkan di Tianjin dan Beijing.
Namun, tetap saja Lao Fu Zi adalah Lao Fu Zi. Ia hidup sedari saya masih kecil dan akan hidup selamanya di benak setiap masyrakat Tionghoa di seluruh dunia. Selamanya.