Jika Anda jeli, maka ada rima kata pada contoh kalimat pembuka di atas, yakni; "resesi ekonomi melanda" dan "krisis multidimensi menerpa."
Ketiga, Buat Pembacamu Bisa Bernapas
Membaca sebuah tulisan bagaikan berbicara. Ada saatnya untuk menarik napas.
Pembatas kalimat berupa tanda baca titik [.], koma [,], dan paragraph baru adalah tanda untuk "berhenti sejenak secara psikologis." Gunakanlah secara efisien.
Aturan yang saya buat adalah;
1) Dalam satu paragraph, maksimum empat kalimat.
2) Penggunanan tanda baca titik [.], lebih sering saya gunakan daripada koma [,].
3) Dalam satu kalimat, hanya boleh satu tanda baca koma [,].
Keempat, Jangan Sampai Pembacamu Kebosanan
Ingat untuk selalu menjaga agar "associated experience" bisa tetap berada di kepala saat sedang membaca. Mencegah paragraph panjang hanyalah salah satunya.
Tentu jangan pula terlalu singkat, agar kaidah kelengkapan paragraph juga bisa terjaga.
Selain rima dan kata yang mengalir bak puisi indah, saya juga tidak pernah menggunakan kata yang sama dalam sebuah paragraph. Percayalah, konsentrasi pembaca akan hilang jika kata yang sama digunakan berulang-ulang.
Kelima, Sapa Pembaca
Ketika merujuk pada diri sendiri, banyak yang menggunakan kata "penulis." Saya kurang setuju, meskipun kaidahnya tepat. Terlalu formal!