Ketika sebuah kalimat singkat, tegas, mengalir indah bersama diksi dan rima, pada saat itulah pembaca akan terbuai. Thus, ia akan dengan mudah mengasosiasikan pengalamannya dengan tulisan yang dibacanya.
Inilah yang saya sebut dengan Konsep "Associated Experiences" yang telah saya buat sebelumnya. Sila lanjut membaca tulisan di bawah ini; Â
Baca juga: "Cara Membuat Tulisanmu Disetubuhi Banyak Pembaca."
Lantas Bagaimana Caranya?
Pertama, Tegas dan Provikasi
Membuat kalimat pembuka (lead) yang tegas, singkat, dan menggigit. Saya biasanya menulis dengan maksimal tiga paragraph. Itu pun harus mengandung minimal satu kata yang provokatif.
Contoh bisa Anda pada lihat pada lead tulisan ini;
"Tahun 1988, resesi ekonomi melanda Indonesia. Krisis multidimensi menerpa seluruh lini. Tak terkecuali bagi seorang nenek. Ialah kisah inspirasi dari tulisan ini."
Penjelasan:
1) Penegasan sang nenek saya pindah ke bagian terakhir. Ia adalah tokoh dari kisah ini.
2) Selanjutnya, kata "resesi" dan "krisis" saya sertakan di depan. Sebagai prolog bagi kisah sang nenek. Kata-kata ini juga berfungsi sebagai "provokator."
Kedua, Gunakan Rima dan Kata
Saya selalu terkagum-kagum dengan pemilihan kata para penulis puisi di Kompasiana. Mereka dengan mudah memilih kata yang tidak ribet tapi indah.
Kalimat yang disusun pun mengalir bak air sungai yang jernih. Teknik ini kemudian saya adopsi. Minimal harus ada satu rima yang sama dalam sebuah kalimat. Tujuannya agar pembaca tidak bosan.