Nah, Pallu Butung sendiri adalah nama khas Makassar. Lantas, apakah mungkin jika pisang ijo adalah modifikasi dari pallu butung?
Sekali lagi, tidak juga.
Pallu memang bahasa Makassar, artinya adalah "masakan olahan." Nama yang sama kita temui pada masakan lainnya; Pallu Mara, Pallu Kaloa, dan Pallu Basa.
Tapi Butung sendiri merujuk kepada sebuah tempat di Sulawesi Tenggara, tepatnya Pulau Buton. Jadi Butung adalah Buton dalam bahasa Makassar.
Apakah jenis kudapan ini asalnya dari Pulau Buton? Belum ada catatan, literatur, atau cerita lisan yang menyebutkan demikian. Pun di Pulau Buton, masakan Pallu Butung juga tidak ditemui pada acara-acara adat di sana.
Sampai di sini, lengkaplah penderitaanku. Bingung dan penasaran bercampur menjadi satu. Semuanya akibat ingin kepoin si Pisang Ijo.
Sebagai kesimpulan;
Nusantara memang kaya kuliner. Menurut Prof. Dr. Ir. Murdjiati Gardjito, seorang peneliti dan pakar kuliner senior, ada 3.259 jenis kuliner yang tersebar di 34 provinsi. Ini belum termasuk kuliner khas daerah terpencil yang tidak memiliki nama, ataupun jenis yang baru tercipta.
Jadi, tidak usah lagi peduli tentang asal-usul pisang ijo. Yang pasti ia adalah bagian dari Indonesia. Bukankah Indonesia adalah Negara Kesatuan? Jadi, bukan hanya satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. Tapi, juga satu keragaman kuliner.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI