Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Krisis Pawang Hujan, Jangan Sampai Punah

4 September 2021   04:41 Diperbarui: 4 September 2021   06:01 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia krisis pawang hujan (correcto.id)

Selain tenaga dalam, ada pula tenaga batin. Kekuatan ini diperoleh melalui doa atau pembacaan mantra sakti. Bisa pula diperkuat dengan beberapa ritual, seperti mutih, puasa ngableng, ngeluwang, dan sejenisnya.

Jika masih belum terasa cukup, bantuan dari mahluk gaib juga kadang dibutuhkan.

Tergantikan Teknologi

Pawang hujan memang adalah pekerjaan yang ada di antara ketiadaan. Sisi logika sulit untuk menerimanya, tapi ia kehadirannya kerap dibutuhkan. Pergeserannya dengan dunia ghoib yang masih membuat sebagian orang geleng-geleng kepala.

Tapi, apa yang terjadi jika seluruh teori dan kemampuan pawang hujan sudah bisa digantikan dengan teknologi?

Sebagian sudah. Adalah proses semai bahan natrium klorida (NaCl) yang sudah bisa dilakukan oleh manusia untuk menggeser hujan. Bahan yang juga bernama garam hujan ini tinggal ditabur di udara melalui pesawat terbang.

China bahkan sudah lebih canggih lagi. Ia sudah punya satelit yang mampu "membuat atau menghilangkan" hujan. Namanya juga keren. Tianhe alias Sungai Langit.

Satelit super canggih ini akan diluncurkan pertama kali pada 2022 mendatang. Cara kerjanya juga cukup sederhana. Mendeteksi air di udara yang basah dan memindahkan ke tempat kering yang butuh hujan. Tiada bedanya dengan pawang hujan, hanya saja lebih mahal!

Apakah tradisi Pawang Hujan akan hilang?

Satelit sudah semakin murah. Program luar angkasa yang dulunya hanya bisa direalisasikan oleh lembaga luar angkasa resmi negara, kini sudah menjadi mainan perusahaan swasta.

Jika Indonesia juga memiliki jenis satelit yang sama, maka eksistensi pawang hujan akan semakin terancam. Benarkah demikian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun