Syahdan kisah berputar ke belakang. Seorang anak kecil (Elias) akan melakukan perjalanan panjang tengah malam bersama ibunya (Nadja) menuju New York. Sang ibu punya penyakit misterius.
Hidupnya bergantung dari suntikan obat-obatan ke tubuhnya setiap beberapa jam. New York adalah tempat tujuannya berobat. Â
Dalam perjalanan, Elias berkenalan dengan seorang lelaki Arab bernama Farid. Sang lelaki yang berlatar belakang ilmuwan itu akhirnya menjadi akrab dengan Elias.
Pembajakan
Semuanya berjalan aman dalam proses keberangkatan pesawat Transatlantic Airlines 473Â tersebut. Hingga akhirnya keributan terjadi, dan beberapa orang bertubuh tegap mengambil alih pesawat yang dibajak.
Ternyata kawanan pembajak tersebut tidak berasal dari afiliasi tertentu. Mereka hanyalah sekelompok kriminal yang hendak membuat kekacauan demi mengambil keuntungan dari goncangan pasar saham.
Sebuah skenario telah dipersiapkan. Pembajakan tersebut dibuat seolah-olah dilakukan oleh kelompok Khilafah yang berjuang demi idealismenya. Untuk itu, Farid dan beberapa orang Arab diminta untuk merekam "suara perjuangan" mereka.
Rencana para pembajak cukup sederhana. Pesawat diterbangkan dengan autopilot, dan memasang bom waktu dalam pesawat. Setelah itu, mereka lantas pergi meninggalkan pesawat dengan parasut yang sudah disediakan.
Kemunculan Zombie
Di tengah kepanikan, Elias berusaha melarikan diri menuju ke gudang kargo. Ibunya Nadja panik dan berlari menyusulinya. Naas bagi Nadja, seorang pembajak yang bernama Eightball menembaknya mati.
Para pembajak sudah hampir berhasil, tapi Nadja yang tertembak ternyata tidak mati. Ia berubah menjadi sesosok vampir dan menyerang para pembajak pesawat.
Namun, Nadja ternyata adalah vampir yang baik hati. Ia masih bisa mengontrol dirinya untuk hanya menyerang penjahat.
Situasi menjadi kacau. Konflik pun terjadi. Antara para pembajak yang ketakutan, penumpang yang panik, dan penyelamatan pesawat dari kecelakaan.