**
Renee Hartevelt adalah seorang berkebangsaan Jerman. Tinggi cantik, dan sehat. Laksana Belle yang tertawan dalam kastil The Beast. Issei jatuh cinta padanya. Â
Saat itu Renee sedang berada dalam puri The Beast. Bukanlah istana megah, tapi hanya sebuah apartemen di Paris yang cukup mewah.
Sang wanita idola ingin membantu Issei menerjemahkan teks bahasa Jerman. Suasana berlangsung akrab. Renee senang berteman dengan Issei. Ia pandai membuat puisi.
Puisi karya Issei pun dibacakan oleh Renee. Puisi tentang kematian dan pengorbanan. Belum lagi selesai dibaca hingga tuntas, "DORRR..." Kepala Renee pecah berkeping-keping.
Issei sempat pingsan untuk beberapa saat. Itu adalah pengalaman membunuhnya yang pertama. Ketika ia sadar, ia telah benar-benar berubah menjadi monster.
Mayat Renee Hartevelt diperkosanya. Setelah itu Issei melanjutkan dengan memutilasi tubuh yang terbujur kaku itu. Berbagai menu ia buat dengan tumpukan daging segar sang gadis malang.
Sebagian digoreng, sebagian lagi dimakan mentah-mentah. Energi daging segar dari bagian payudara konon bisa menambah energi Issei yang lemah.
Sang predator sudah kenyang. Tapi, daging segar sayang disia-siakan. Issei menyimpan sebagian di lemari pendingin. Bagian yang tidak enak beserta tulang-tulangnya dibuang ke danau.
Pihak kepolisian cukup sigap. Issei Segawa meninggalkan jejak yang cukup jelas. Rumahnya digeledah dan ia jadi tersangka. Vonisnya tidak berat. Sang monster dinyatakan gila. Itu keputusannya.
Issei harus dideportasi kembali ke negara asalnya. Mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan pengadilan Jepang. Namun, pengadilan tersebut tidak dapat diteruskan. Pihak Prancis menolak mengirimkan barang bukti. Kasus sudah ditutup adalah alasannya.