Jargonnya pun garang; Di manakah Kota Jeneponto?
Sebabnya ia masih dendam dengan Daeng KP yang sudah tujuh purnama berdandan ala Sultan Hasanuddin di pedalaman Turatea sana.
Engkong juga sementara menyelenggarakan kuis; Siapa yang bisa menjawab letak Kota Jeneponto, akan mendapatkan hadiah Kaos Dora si Bolang.
Oh ya, ada ancaman yang lebih serius lagi jika si Engkong naik jadi Admin. Kanal di Kompasiana tidak akan menjadi ruang lagi bagi penulis anime dan politik. (Biar gak ribut katanya).
Sebagai gantinya ia hanya akan menetapkan ideologi "One Channel for K."
Jadi, Kompasianer hanya boleh menulis satu kanal saja; Risakan kepada sesama Kompasianer.
Pun, nama pena hanya punya satu pilihan dengan jutaan angka. Poltak1, Poltak2, Poltak3, dan seterusnya... Dengan demikian, yang dirisak hanya si Poltak saja.
Ada yang tertarik mengganti nama pena di Kompasiana?
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI