Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Rani Juliani, Cinta Segitiga Tragis 12 Tahun Lalu

6 Agustus 2021   04:11 Diperbarui: 6 Agustus 2021   04:13 9581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat hendak keluar kamar, muncullan Nazrudin. Ia marah dan pertengkaran pun terjadi. Singkat cerita Nazrudin pun terbunuh oleh dua orang yang berboncengan di atas motor. Kasus jadi besar.

Pihak Antasari tentu tidak menerima. Mereka beropini jika Antasari hendak ditumbalkan. Ia terlalu galak sebagai Ketua KPK.

Juniver Girsang, pengacara Antasari mengatakan bahwa memang kliennya mengenal Rani sebagai caddy pada tahun 2006. Tapi setelah itu tidak pernah lagi bertemu.

Opini pun terbelah. Banyak yang menduga kasus Antasari penuh rekayasa. Saksi dan alat bukti yang dihadirkan terkesan terlalu dipaksakan. Salah satunya adalah kehadiran Rani di Hotel Grand Mahakam.

Kala itu, Antasari memang sedang berada di hotel tersebut. Tapi, untuk janji pertemuan dengan guru spiritualnya.

Sembari menunggu Rani menelponnya untuk bertemu. Antasari pun mengiyakan.

Kendati ia mengaku membuat kesalahan dengan menerima Rani di kamar hotel. Ia juga mengaku kaget mengetahui Rani adalah istri Nazrudin.

Sejak Nazrudin memergoki Antasari di kamar bersama istrinya, hidup Antasari tidak pernah tenang lagi.

Nazrudin seolah mendapat senjata pamungkas untuk memuluskan karirnya. Ancaman kepada wartawan hingga DPR terus dilayangkan. Tujuannya adalah posisi penting sebagai direktur salah satu BUMN.

Masih belum digubris, teror pun berlanjut. Kali ini giliran keluarga Antasari.

Ida Laksmiwati, istri Antasari menerima telpon tak dikenal. "Suamimu sudah kutiduri," ujar suara wanita dari seberang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun