Hanya dibutuhkan kurang dari setahun bagi China untuk memulihkan ekonominya.Â
Pada akhir Juli 2021, LVMHÂ membukukan keuntungan terbesar dalam dua tahun. Naik 44% dari 2019, dan empat kali lipat perolehan 2020.
Dari sini dapat juga dilihat bahwa pandemi tidak melulu soal ekonomi. Ternyata orang-orang super kaya menjadi semakin kaya. Pundi-pundi mereka meningkat sebesar 431 triliun dollar Amerika.
Menurut Boston Consulting Group (BCG), ada 6.000 individu superkaya baru selama masa pandemi. Mereka memegang 15% dari total kekayaan dunia. Angka ini naik 3% dari musim 2019 lalu.
Hingga di sini, semoga semuanya cukup jelas. Tapi, ada sebuah pertanyaan sederhana.
Mengapa sebuah tas branded bisa dinilai segitu mahalnya.
Mari kita mulai dari kata mahal. "Mahal" disini tentu memiliki kemampuan finansial yang mumpuni. Jika mampu dibeli oleh mayoritas orang, maka itu bukanlah "mahal."
Saya punya kisah untuk menggambarkan hal ini. Dalam perjalanan tur ke Amerika, seorang kawan bergegas masuk ke butik Hermes di New York. Dia memperlihatkan tangkapan layar dari hapenya.
Tak pakai lama, sebuah tas Hermes baru pun keluar dari etalase. Namun, sang kawan ini tidak langsung bertransaksi. Ia mau keliling-keliling toko dulu.
Seorang teman tur, ibu-ibu paruh baya juga tergila-gila dengan Hermes. Ia melihat tas yang sudah dipesan oleh sang sahabat. Tidak pakai lama, ia pun membayar tas seharga yang tertera.
Si pegawai toko mengira mereka adalah keluarga. Ketika sahabat saya ingin bertransaksi, ia kaget jika ternyata tas tersebut telah dibeli oleh sang ibu.