Sementara Kemenpora sendiri mengaku prihatin. Dalam rilisnya, mereka membantah isu bahwa SAS dipulangkan karena alasan tidak perawan.
"Yang benar adalah masalah prestasi, bukan urusan cek keperawanan," pungkas Gatot S. Dewabroto, dikutip dari sumber (kompas.com)
Jelas apa yang dilakukan oleh sang pelatih juga adalah bentuk pelecehan seksual. Sungguh sangat disayangkan.
Di tengah-tengah prestasi olahraga Indonesia yang belum terlalu baik, isu ini harus muncul di permukaan.
Semoga ini menjadi yang pertama dan juga terakhir.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H