Persidangannya pun begitu riuh di zamannya, karena melibatkan beberapa artis papan atas yang datang sebagai saksi. Salah satunya artis Titik Puspa. Ia ikut terseret gegara membeli mobil bekas JMD. Syahdan isu yang tersebar, arti senior ini juga masuk dalam lingkaran simpanan Sang Menteri.
Titik lantas terbukti tak bersalah, tetapi ia harus menerima cobaan dari sebagian masyarakat yang tidak mudah memaafkan. Gelombang hujatan kepada dirinya berlangsung. Lagu-lagunya diminta untuk tidak diedarkan di RRI. Piringan hitamnya pun dilarang untuk diperjual belikan dan disimpan. (Harian Kompas 1 Oktober 1966).
Untungnya tidak berselang lama, karir Titik kembali meroket. Isunya dengan JMDÂ malah membuat jumlah permintaan show meningkat tajam.
"[...] Seluruh daerah dari Sabang sampai Merauke memanggil saya menyanyi. Saya berpikir positif saja, Tuhan memberikan rezeki lewat cobaan ini," ungkap Titik Puspa dikutip dari buku karya Alberthiene Endah, A Legendary Diva (2008, hal 197).
Titik bukan satu-satunya. Masih banyak lagi selebriti yang terlibat. Sebagian menjadi saksi, sebagian lagi tidak. Namun, rumornya terlalu masif, sehingga hampir semua selebriti wanita dicurigai pernah menjadi simpanan.
Hujatan masyarakat pula yang membuat semua istri JMD minta cerai. Selama di penjara, hanya Sutiasmi, istri pertamanya saja yang setia menjenguknya seminggu sekali.
Setelah kasasi atas hukumannya ditolak oleh Mahkamah Agung, JMD hanya menunggu waktu ekseskusi. Namun, semua tidak pernah terjadi. JMD meninggal dunia pada tahun 1976 setelah menderita tetanus.
**
Sebelum dirinya ditangkap pada 18 Maret 1966, Hasjim Ning, seorang pengusaha terkenal di era Soekarno pernah menawarkannya untuk melarikan diri ke luar negeri.
Akan tetapi, JMD dengan tegas menolaknya;
"Dengan meninggalkan Bung Karno? Tidak, aku sudah tahu akan ditangkap. Aku tahu alasan aku ditangkap. Tidak apalah, setidaknya aku akan diketahui sebagai orang yang tidak mau meninggalkan pemimpinnya."