Dewan dan Senat Mahasiswa benar-benar menjadi mitra Universitas. Bekerja untuk mengembangkan kehidupan kampus yang lebih baik.
Yang lebih hebat, sistem perploncoan yang terkesan feudal dihapus oleh Universitas. Mereka menganggap bahwa sistem ini sudah usang. Sebagai gantinya, acara orientasi diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, semisal olahraga, seminar, hingga kerja bakti.
Dewan Mahasiswa pun tak kalah beprestasi. Pada awal 1965, tim kesenian UNRECA berhasil mementaskan drama kesenian tour ke Jawa Timur dan Jawa Tengah. Acara tersebut sukses besar dan menuai banyak pujian.
Lulusan UNRECA menjadi pilihan. Mereka sangat diminati oleh perusahaan. Pada tahun 1964, Departemen Perguran Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) memberi pengakuan penuh setara Universitas Negeri bagi beberapa Fakultas UNRECA.
Sayangnya, semua lenyap begitu saja.
Pada saat kejadian, para mahasiswa muncul dengan heroik menghalau massa yang ingin menjarah, merusak, dan membakar kampus. Sayangnya massa yang entah dari mana juga dibantu oleh aparat militer.
Entah berapa banyak korban yang timbul, yang jelas kampus itu akhirnya hancur akibat tindakan semena-mena dari pihak yang yang tidak bertanggung jawab.
Dengan penuh linangan air mata, mahasiswa UNRECA menyaksikan kampusnya menjadi puing dan rata dengan tanah. Kampus yang selama ini dicintai dan telah banyak berjasa.
UNRECA akhirnya berubah menjadi Yayasan Trisakti. Namanya pun berubah menjadi Universitas Trisakti.