Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Pythagoras: Filsuf Matematika, Bapak Numerologi

9 Juni 2021   20:36 Diperbarui: 9 Juni 2021   20:49 2401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Pythagoras: Filsuf Matematika dan Bapak Numerologi (haloedukasi.com)

Numerologi terbagi menjadi 3 jenis kedisiplinan. Kaballah, Chaldean dan Pythagorean.

Saya adalah seorang Numerolog dengan basis Pythagorean. Jamak disebut sebagai Numerology Pythagoras.

Perbedaan ketiga jenis Numerologi ini, Anda bisa baca pada tulisan di bawah ini;

Baca juga: Numerologi: Sejarah dan Evolusi

Numerology Pythagoras adalah ilmu yang didasari oleh pemikiran filsafat Pythagoras. Seorang filsuf yang hidup di Croton, Yunani, sekitar 2600 tahun yang lalu.

Meskipun pemikirannya juga terpengaruh oleh konsep Kaballah dan Chaldean, pemikiran Numerology Pythagoras dianggap memiliki kaidahnya tersendiri. Tersebab, Pythagoras sebagai seorang filsuf juga adalah seorang pemikir matematika.

Pythagoras dikenal sebagai Bapak Matematika Modern. Teorema Pythagoras-nya hingga kini masih dipelajari di bangku-bangku sekolah.

Masa Kecil Pythagoras

Pythagoras lahir pada tahun 570 SM. Di pulau Aegean kepulauan Samos, Yunani. Ibunya bernama Pythias, penduduk asli Samos. Pythagoras juga diketahui memiliki dua hingga tiga orang saudara kandung.

Ayah Pythagoras, Mneserchus.adalah seorang pedagang permata dari Tirus (Lebanon). Sepanjang hidupnya, sang ayah banyak berkeliling dunia.

Pythagoras kecil sering mengikuti ayahnya ketika berdagang. Ia pernah ke Tirus, Italia, dan Mesir. Di Tirus, Pythagoras mengenyam pendidikan dari cendekiawan Suriah.

Selama perjalanannya berlanglang buana, Pythagoras mempelajari banyak ilmu. Puisi, musik, matematika, astronomi, hingga filosofi.

Guru-guru Pythagoras

Pythagoras juga belajar dari banyak guru. Salah satu guru filsafat awalnya adalah Pherecydes of Syros.

Selain itu, Pythagoras juga banyak belajar filsafat dari kaum Chaldean. Konon tonggak filsafat Numerologinya pertama kali berkembang dari sini.

Namun guru yang paing berpengaruh bagi dirinya adalah Thales dari Miletus.

Dari Thales, muncullah minat Pythagoras dalam matematika, astronomi, dan ilmu pengetahuan. Kala itu usianya masih sangat muda. 18 Tahun.

Perjalanan ke Mesir

Perjalanannya yang paling berpengaruh adalah ke Mesir. Di sini, Pythagoras menghabiskan waktu selama 10 tahun. Ada beberapa versi yang beredar.

Konon ia ke Mesir atas nasehat gurunya, Thales. Tapi, ada juga yang mengatakan jika ia melarikan diri dari kejaran Polycrates. Penguasa Tirani Samos kala itu.

Ada juga yang mengatakan bahwa Pythagoras pernah menjadi tawanan. Ia ditangkap oleh Kaisar Cambyses II dari Persia yang menaklukkan Mesir.

Kala itu, Pythagoras sedang belajar dari seorang Pendeta Mesir Bernama Oenuphis. Ia kemudian dibuang ke wilayah Babilonia.

Di Babilonia, Pythagoras dengan cepat beradaptasi dan akrab dengan para imam Persia. Di bawah bimbingan para guru Persia, Pythagoras belajar Matematika dan musik.

Kembali ke Kampung Halaman

Pada tahun 522 SM, Kaisar Cambyses II wafat. Begitu pula Raja Polycrates. Pythagoras pun kembali ke kampung halamannya di Samos pada tahun 520 SM.

Di Samos, ia pun mendirikan sekolahnya yang ia beri nama The Semicircle. Namun, tidak sampai 2 tahun. Pada tahun 518 SM, Pythagoras pindah ke Croton, Italia.

Rupanya Pythagoras haus ilmu. Ia pindah ke Croton untuk belajar ilmu hukum. Selanjutnya, kecendekiawannya menarik banyak orang. Di Croton, Pythagoras dengan cepat mengumpulkan sekelompok pengikutnya.

Pythagoras kemudian mendirikan sebuah perkumpulan. Terbuka bagi pria dan wanita.

Dari sini, Pythagoras menanamkan pengaruhnya. Perkumpulannya dengan cepat berubah menjadi sekolah filsafat agama.

Kaum Pythagorean

Para pengikut Pythagoras disebut dengan kaum Pythagorean. Mereka terbagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama adalah kaum pelajar cendekiawan. Mereka tinggal di sekolah.

Kaum kedua disebut sebagai Pendengar atau akousmatik. Mereka berada di luar sekolah. 

Gaya mengajar Pythagoras sangat unik. Ia sangat menjaga kerahasiaan ilmunya. Konon ada beberapa aturan ketat yang ia terapkan pada murid-muridnya, khususnya kaum pelajar Cendekiawan.

Sebagai contoh, mereka harus menjadi vegetarian. Mereka hanya bisa mengenakan jenis dan model pakaian tertentu.

Murid-muridnya juga tidak bisa memiliki barang pribadi, bahkan hanya bisa mengucapkan apa yang diizinkan.

Namun, untuk kaum Pendengar, aturan tidak terlalu ketat. Mereka masih bisa makan daging dan memiliki properti pribadi.

Aturan Pythagoras

Pythagoras juga mengenakan aturan yang ketat dalam pelajarannya. Murid-murid yang belajar darinya tidak diizinkan mencatat. Mereka hanya bisa mendengarkan saja.

Sekolah Pythagoras juga menjaga kerahasiaan kurikulumnya dari orang luar. Murid-muridnya dilarang berbicara tentang apa yang diajarkan.

Bisa menggunakan ilmunya di masyarakat, tapi tidak bisa secara spesifik menyebutkan apa yang diajarkan oleh sang guru.

Begitu pula dengan ritual-ritual yang biasa mereka praktekkan di sekolah. Tidak ada yang tahu, kecuali Pythagoras dan para Pythagorean saja.

Dari sinilah timbul pertentangan. Tidak ada bukti-bukti tertulis karya Pythagoras dan para pengikutnya. Kendati karyanya fenomenal, semuanya hanya tersebar dari mulut ke mulut.

Filsafat Pythagoras

Filsafat Pythagoras yang paling terkenal adalah konsepnya tentang angka;

"The World is built upon of numbers." (Dunia dibangun dari kekuatan angka).

Pythagoras percaya bahwa semua dapat direduksi menjadi angka. Dan setiap angka memiliki kekuatan dan kelemahan sendiri. Setiap kekuatan angka adalah karakteristik unik.

Sebagai seorang filsuf, Pythagoras juga membedakan angka dalam dua kekuatan. Kuantitas seperti pada hitungan matematika, dan kualitas yang merupakan hubungan angka dengan faktor jiwa dalam semesta.

Pemikiran Pythagoras

Dari ilmu matematika, Pythagoras sangat mendambakan Geometri.

Baginya itu adalah kasta tertinggi dari pelajaran matematika. Terkait hubungannya dengan dunia fisik.

Ia menghubungkan ilmu matematika dan musik. Senar yang bergetar dikoneksikan dengan rasio matematika. Hasilnya pun ia perluas untuk instrument musik lainnya.

Dalam bidang astronomi dan kosmologi, Pythagoras adalah penggagas doktrin Musica Universalis. Bahwa planet dan benda angkasa bergerak berdasarkan persamaan matematika. Hasilnya adalah simfoni dan musik yang harmonis walau tak terdengar.

Pythagoras juga termasuk pemikir pertama yang mencetuskan teori bahwa bumi itu bulat. Teori juga mendukung pernyataan selanjutnya bahwa bintang Timur dan Barat adalah sama, yaitu planet Venus.

Pemahaman Mistisme Pythagoras

Pythagoras adalah penganut mistisme. Ia berpendapat bahwa setiap simbol memiliki arti gaib. Bahwa interaksi yang berlawanan adalah merupakan ciri khas semesta (mirip dengan konsep Yin-yang).

Pythagoras juga meyakini adanya "kembar" antara dunia fisik dan dimensi keilahian. Segala sesuatu di dunia memiliki entitas spiritualnya.

Pythagoras memercayai konsep reinkarnasi. Baginya, jiwa itu abadi. Setiap kematian akan terlahirkan dalam bentuk baru. Bergerak antara manusia, manusia dan hewan, serta ke level yang lebih rendah atau tinggi.

Untuk berhenti bereinkarnasi, proses pemurnian dibutuhkan. Mirip dengan konsep Buddhisme. Namun, Pythagoras meyakini bahwa kuncinya adalah musik dan angka.

Pengaruh Pythagoras

Ada perdebatan tentang Teorema Pythagoras yang didulangnya. Banyak yang menyebutkan jika teori tersebut telah jauh ditemukan oleh para pemikir babilonia.

Mungkin betul, tapi Pythagors adalah orang pertama yang membuktikannya dan menciptakan rumus matematika baginya.

Kendati demikian, filsafat Pythagorean terhadap kesempurnaan angka kemudian memberikan pengaruh besar terhadap pemikir generasi berikutnya.

Tercatat dialog-dialog karya Plato dan Socrates banyak mengutip pemikiran Pythagorean. Gagasan matematika Pythagorean juga memberikan dampak besar tehadap seni Yunani kuno.

Lebih jauh lagi, ilmuwan ulung abad pertengahan seperti Copernicus, Kepler, hingga Isaac Newton juga mengadopsi beberapa pemikiran Pythagoras.

Istri dan Anak Pythagoras

Theano adalah istri Pythagoras. Ia merupakan salah satu murid pertama Pythagoras di Croton.

Tapi, ada juga sumber yang mengatakan jika Pythagoras tidak pernah menikah. Ia hanya menjadikan muridnya itu sebagai induk bagi anak-anaknya.

Pythagoras dan Theano dikabarkan memiliki beberapa orang anak. Seorang putra Bernama Telauges, dan tiga orang putri, Damo, Arignote, dan Myia.

Arignote mengikuti jejak ayahnya. Ia menjadi cendekiawan terkenal.

Sementara Myia menikah dengan sahabat Pythagoras. Seorang pegulat terkenal bernama Milo of Croton.

Konon Pythagoras hutang nyawa kepada Milo. Sang pegulat pernah menyelamatkan nyawa Pythagoras dari reruntuhan di saat bencana gempa melanda Croton.

Akhir Hidup Pythagoras

Pythagoras juga memiliki banyak musuh. Musuh-musuh inilah dalang yang membakar sekolah dan rumah Pythagoras. Mereka berhasil menghasut pemerintah dan masyarakat bahwa Pythagoras menyebarkan ajaran sesat.

Akhir hidup Pythagoras mengenaskan. Ia menjadi buron atas tuduhan yang tidak pernah terbukti. Ia melarikan diri ke Metapontum dan mati kelaparan.

Tapi, ada juga sumber yang mengatakan jika Pythagoras terjebak dalam konflik antara bangsa Syracusans dan Agrigentum yang membuat dirinya terbunuh.

Apa pun penyebab kematiannya, Pythagoras akan selalu dikenang. Dalam dunia sains, kehliannya dalam matematika, khususnya teorema Pythagorasnya telah menjadi dasar dari ilmu pengetahuan.

Dalam dunia Numerologi, filsafat angka yang ia cetuskan menjadi sebuah bagian unik tersendiri terhadap misteri dari angka yang tak akan pernah habis terpecahkan.

**

Referensi: Diambil dari berbagai sumber

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun