Sekolah Pythagoras juga menjaga kerahasiaan kurikulumnya dari orang luar. Murid-muridnya dilarang berbicara tentang apa yang diajarkan.
Bisa menggunakan ilmunya di masyarakat, tapi tidak bisa secara spesifik menyebutkan apa yang diajarkan oleh sang guru.
Begitu pula dengan ritual-ritual yang biasa mereka praktekkan di sekolah. Tidak ada yang tahu, kecuali Pythagoras dan para Pythagorean saja.
Dari sinilah timbul pertentangan. Tidak ada bukti-bukti tertulis karya Pythagoras dan para pengikutnya. Kendati karyanya fenomenal, semuanya hanya tersebar dari mulut ke mulut.
Filsafat Pythagoras
Filsafat Pythagoras yang paling terkenal adalah konsepnya tentang angka;
"The World is built upon of numbers." (Dunia dibangun dari kekuatan angka).
Pythagoras percaya bahwa semua dapat direduksi menjadi angka. Dan setiap angka memiliki kekuatan dan kelemahan sendiri. Setiap kekuatan angka adalah karakteristik unik.
Sebagai seorang filsuf, Pythagoras juga membedakan angka dalam dua kekuatan. Kuantitas seperti pada hitungan matematika, dan kualitas yang merupakan hubungan angka dengan faktor jiwa dalam semesta.
Pemikiran Pythagoras
Dari ilmu matematika, Pythagoras sangat mendambakan Geometri.
Baginya itu adalah kasta tertinggi dari pelajaran matematika. Terkait hubungannya dengan dunia fisik.
Ia menghubungkan ilmu matematika dan musik. Senar yang bergetar dikoneksikan dengan rasio matematika. Hasilnya pun ia perluas untuk instrument musik lainnya.