Theano adalah istri Pythagoras. Ia merupakan salah satu murid pertama Pythagoras di Croton.
Tapi, ada juga sumber yang mengatakan jika Pythagoras tidak pernah menikah. Ia hanya menjadikan muridnya itu sebagai induk bagi anak-anaknya.
Pythagoras dan Theano dikabarkan memiliki beberapa orang anak. Seorang putra Bernama Telauges, dan tiga orang putri, Damo, Arignote, dan Myia.
Arignote mengikuti jejak ayahnya. Ia menjadi cendekiawan terkenal.
Sementara Myia menikah dengan sahabat Pythagoras. Seorang pegulat terkenal bernama Milo of Croton.
Konon Pythagoras hutang nyawa kepada Milo. Sang pegulat pernah menyelamatkan nyawa Pythagoras dari reruntuhan di saat bencana gempa melanda Croton.
Akhir Hidup Pythagoras
Pythagoras juga memiliki banyak musuh. Musuh-musuh inilah dalang yang membakar sekolah dan rumah Pythagoras. Mereka berhasil menghasut pemerintah dan masyarakat bahwa Pythagoras menyebarkan ajaran sesat.
Akhir hidup Pythagoras mengenaskan. Ia menjadi buron atas tuduhan yang tidak pernah terbukti. Ia melarikan diri ke Metapontum dan mati kelaparan.
Tapi, ada juga sumber yang mengatakan jika Pythagoras terjebak dalam konflik antara bangsa Syracusans dan Agrigentum yang membuat dirinya terbunuh.
Apa pun penyebab kematiannya, Pythagoras akan selalu dikenang. Dalam dunia sains, kehliannya dalam matematika, khususnya teorema Pythagorasnya telah menjadi dasar dari ilmu pengetahuan.
Dalam dunia Numerologi, filsafat angka yang ia cetuskan menjadi sebuah bagian unik tersendiri terhadap misteri dari angka yang tak akan pernah habis terpecahkan.