Rupanya Pythagoras haus ilmu. Ia pindah ke Croton untuk belajar ilmu hukum. Selanjutnya, kecendekiawannya menarik banyak orang. Di Croton, Pythagoras dengan cepat mengumpulkan sekelompok pengikutnya.
Pythagoras kemudian mendirikan sebuah perkumpulan. Terbuka bagi pria dan wanita.
Dari sini, Pythagoras menanamkan pengaruhnya. Perkumpulannya dengan cepat berubah menjadi sekolah filsafat agama.
Kaum Pythagorean
Para pengikut Pythagoras disebut dengan kaum Pythagorean. Mereka terbagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama adalah kaum pelajar cendekiawan. Mereka tinggal di sekolah.
Kaum kedua disebut sebagai Pendengar atau akousmatik. Mereka berada di luar sekolah.Â
Gaya mengajar Pythagoras sangat unik. Ia sangat menjaga kerahasiaan ilmunya. Konon ada beberapa aturan ketat yang ia terapkan pada murid-muridnya, khususnya kaum pelajar Cendekiawan.
Sebagai contoh, mereka harus menjadi vegetarian. Mereka hanya bisa mengenakan jenis dan model pakaian tertentu.
Murid-muridnya juga tidak bisa memiliki barang pribadi, bahkan hanya bisa mengucapkan apa yang diizinkan.
Namun, untuk kaum Pendengar, aturan tidak terlalu ketat. Mereka masih bisa makan daging dan memiliki properti pribadi.
Aturan Pythagoras
Pythagoras juga mengenakan aturan yang ketat dalam pelajarannya. Murid-murid yang belajar darinya tidak diizinkan mencatat. Mereka hanya bisa mendengarkan saja.