Pythagoras juga belajar dari banyak guru. Salah satu guru filsafat awalnya adalah Pherecydes of Syros.
Selain itu, Pythagoras juga banyak belajar filsafat dari kaum Chaldean. Konon tonggak filsafat Numerologinya pertama kali berkembang dari sini.
Namun guru yang paing berpengaruh bagi dirinya adalah Thales dari Miletus.
Dari Thales, muncullah minat Pythagoras dalam matematika, astronomi, dan ilmu pengetahuan. Kala itu usianya masih sangat muda. 18 Tahun.
Perjalanan ke Mesir
Perjalanannya yang paling berpengaruh adalah ke Mesir. Di sini, Pythagoras menghabiskan waktu selama 10 tahun. Ada beberapa versi yang beredar.
Konon ia ke Mesir atas nasehat gurunya, Thales. Tapi, ada juga yang mengatakan jika ia melarikan diri dari kejaran Polycrates. Penguasa Tirani Samos kala itu.
Ada juga yang mengatakan bahwa Pythagoras pernah menjadi tawanan. Ia ditangkap oleh Kaisar Cambyses II dari Persia yang menaklukkan Mesir.
Kala itu, Pythagoras sedang belajar dari seorang Pendeta Mesir Bernama Oenuphis. Ia kemudian dibuang ke wilayah Babilonia.
Di Babilonia, Pythagoras dengan cepat beradaptasi dan akrab dengan para imam Persia. Di bawah bimbingan para guru Persia, Pythagoras belajar Matematika dan musik.
Kembali ke Kampung Halaman
Pada tahun 522 SM, Kaisar Cambyses II wafat. Begitu pula Raja Polycrates. Pythagoras pun kembali ke kampung halamannya di Samos pada tahun 520 SM.
Di Samos, ia pun mendirikan sekolahnya yang ia beri nama The Semicircle. Namun, tidak sampai 2 tahun. Pada tahun 518 SM, Pythagoras pindah ke Croton, Italia.