Tapi, tidak. Perkosaan terjadi di mana-mana. Di taman, reruntuhan, hingga kuburan. Dari tengah malam, hingga siang benderang.
Pemerintah Amerika memang tidak tinggal diam. 152 telah diadili dan dinyatakan bersalah. 29 di antaranya dihukum mati. Kendati demikian, trauma yang diterima para korban sangat tidak adil.
Wanita Prancis Sebagai Insentif Perang
Mengapa Tentara Amerika Memperkosa Sekutunya? Ternyata ada hubungan dengan propaganda.
Sebuah riset mengungkapkan, kekuatan tentara Amerika menerobos bahaya didukung dengan sebuah harapan. Bercinta dengan wanita yang dibebaskan.
Dalam ekspedisi militer berbahaya, moral perlu diangkat. Para tentara Amerika dijejali dengan fantasi. Para wanita akan berterima kasih dengan aksi heroik mereka. Sebagai tanda, mereka akan siap bercinta.
Iming-iming ini diperkuat dengan dongeng dari para tentara yang pernah bertugas di Prancis selama PD I. Mereka akan menceritakan betapa ramahnya perempuan Prancis melayani mereka.
Ini ditambah lagi dengan Image wanita Prancis bagi orang Amerika. Sejak zaman Marie Antoneitte hingga Paris Modern, wanita Prancis dikenal dengan keanggungannya. Cantik, seksi dan pandai berbusana.
Keterlibatan Militer Amerika "Menjual" Wanita Prancis
Lebih parahnya lagi, cerita-cerita tersebut bahkan terkesan "dijual" oleh militer Amerika. Ada semacam pembiaran
Dalam bukunya, Professor Mary Louise Roberts, mengatakan;
"[...] militer AS menampilkan gambar-gambar wanita Prancis mencium tentara Amerika dalam koran resminya, Stars and Stripes. [...]."
Jadilah perang sebagai sebuah petualangan erotis. Tentara yang selamat kemudian menagih janji mereka. Sayangnya, tidak seperti yang dibayangkan.