D-Day adalah masa di mana pasukan sekutu memenangkan peperangan. Daerah yang dulunya dikuasai NAZI, kita telah bebas. Termasuk Prancis.
Namun, apa yang diharapkan oleh warga Prancis, ternyata berbeda. Tentara sekutu tidak lebih baik dari militer NAZI.
Selama masa invasi, tentara Amerika merayakan dengan caranya tersendiri. Mabuk dan pesta seks. Hal ini terungkap dalam buku karya Professor Mary Louise Robert, "What Soldiers Do; Sex and The American GI in World War II France."
Kisah Elizabeth, PSK Prancis
Sebuah cerita mengenai Elizabeth. Ia adalah wanita penghibur. Selama pendudukan Jerman, sudah terbiasa melayani militer NAZI.
Kali ini ia mendapat klien. Seorang tentara Amerika muda dan tampan. Ia menaikkan tiga jarinya. Artinya 300 francs untuk jasa layanannya.
Sang pemuda menaikkan dua jari. Mencoba menawar 200.
Elizabeth tak sudi. Tiga ratus atau tidak sama sekali.
Tentara itu tak mau kalah. Elizabeth tidak jadi dipakai. Kalung emasnya pun raib. Digunakan untuk memodali PSK Prancis lainnya.
Hilangnya Mitos Kegagahan Tentara Amerika
Professor Mary mengatakan, bukunya akan menghilangkan mitos tentang kegagahan militer Amerika.
"Mahluk jantan yang selalu berperilaku terhormat. Ternyata sama saja, seks di mana saja dan dimana-mana," pungkas Professor Mary, dikutip dari bukunya.
Wanita Prancis, seharusnya dilindungi. Mereka adalah korban, seharusnya merayakan kemenangan.