Gagalnya rencana pembunuhan karena salah satu dari anggota berkhianat. Namanya Kadri.
Seorang lainnya Bernama Sanusi diperintahkan oleh pemimpin DI/TII untuk membunuh Kadri. Ia juga berlaku sebagai pemimpin eksekutor Soekarno di Hari Raya Idul Adha.
Kejadian Mistis
Gagalnya pembunuhan Soekarno dikaitkan dengan kejadian mistis.
Pertama;
Adalah seorang anggota gerombolan bernama Harun. Seyogyanya, ia yang harus menembakkan pistolnya ke Soekarno. Tugas Sanusi hanya pemancing.
Namun, sesaat setelah Harun memasuki ruang Masjid, ia diliputi perasaan bersalah. Ia tidak jadi menembak. Pistol FN-45 nya ia sembunyikan di bawah tikar.
Ia lolos dalam upaya penggeledahan. Melarikan diri menuju Kampung Pulo, Jakarta. Kepada teman-temannya, ia mengaku jika senjatanya macet.
Kedua;
Adalah Hidayat. Ia mendapat tuga untuk melempar granat ke arah kerumunan yang panik. Dengan begitu, Sanusi dan Harun lebih leluasa mengeksekusi Soekarno.
Tapi, Hidayat malah membatalkan rencananya. Ia bahkan tidak mengikuti shalat. Granatnya dilempar ke Sungai Cisadane.
Ketiga;