Anggota berpakaian preman disebar. Duduk di depan, kiri, kanan, dan belakang Soekarno.
Beberapa orang anggota CPM pun ditugaskan. Di hadapan pintu masuk, memeriksa setiap tamu undangan.
Upaya Pembunuhan
Si pembawa pistol berjalan mendekati Soekarno. Mangil Martowidjojo dan wakilnya Sudiyo, dengan cepat melindungi presiden.
Soedrajat, anggota DKP membalikkan badan. Ia mencabut pistolnya. Nahas, tertembak duluan. Jatuh berlumuran darah di belakang Soekarno.
Soesilo anggota lainnya. Juga terkena peluru di kepalanya. Satu peluru lagi menembus bahu Ketua DPR, KH. Zainul Arifin.
Jenderal TNI A.H. Nasution nyaris tertembak. Ia berada persis di samping Soekarno saat itu.
"Peluru lewat leher saya. Lebih dekat ke saya, daripada Presiden," ungkapnya dikutip dari buku; Memenuhi Panggilan Tugas Jilid 5-6.
Ada juga peluru yang nyasar ke Ketua NU, KH. Idham Chalid yang bertindak selaku imam saat itu. Ia terjatuh. Luka ringan.
Suasana semakin tegang ketika pelaku semakin mendekat kea rah Soekarno. Untungnya, seorang anggota menendang kakinya.
"Brukkk..." sang pembunuh terjatuh.
Dua orang anggota berjibaku. Pistol dirampas. Pembunuh berhasil diringkus.