Marie selamat. Ia dan anak-anaknya mencapai Deven Wood. Hutan tempat beberapa pengungsi berkumpul. Menghabiskan malam dalam dingin yang mencekam.
Ketakutan Waltraud Terbukti
Si kecil Waltraud membuktikan kekhwatirannya. Ia termasuk orang yang kurang beruntung. Rumahnya diketuk. Dengan kasar. Sekelompok tentara Rusia membawa paksa ibunya. Untuk diperkosa.
Malam jahanam itu, sang ibu harus melayani nafsu seksual sekitar 10 hingga 20 prajurit. Tidak tahan, ia lantas memeluk Waltraud dan adik perempuannya. Bersiap terjun ke sungai berair deras.
Untungnya nenek Waltraud berhasil mencegah. Mengingatkannya ibu Waltraud pada suaminya. Kedua bocah pun selamat. Setelah sang ibu lebih tenang.
Pemandangan mengerikan terpampang dalam perjalanan pulang. Para perempuan korban perkosaan mencemplungkan diri ke sungai.Â
Setelah gelombang kedua tentara Soviet datang menguasai, semakin banyak yang bunuh diri. Tersebab semakin banyak perempuan yang dilecehkan.
"[...] malam dingin dan mengerikan.... Saya membawa mantel bulu untuk menutupi anak-anak. Daro kejauhan terdengar teriakan para perempuan. Suara yang disiksa dan diperkosa... [...]," ujar Marie Dabs.
Situasi yang mencekam bak pertarungan antara yang baik dan jahat. Para serdadu tentara Soviet yang baik sibuk menyelamatkan nyawa. Sementara yang jahat, terus memperkosa, dan memperkosa...
Bagaimana pun, kota Demmin mencapai masa terkelamnya. Lebih dari seribu jiwa melayang sia-sia. Bunuh diri massal di kota ini menjadi yang terbesar di Jerman sepanjang sejarah.
Â