Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemerkosaan Massal Tentara Merah, Bunuh Diri Massal Wanita Jerman

5 Juni 2021   22:05 Diperbarui: 5 Juni 2021   22:13 4395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marie selamat. Ia dan anak-anaknya mencapai Deven Wood. Hutan tempat beberapa pengungsi berkumpul. Menghabiskan malam dalam dingin yang mencekam.

Ketakutan Waltraud Terbukti

Si kecil Waltraud membuktikan kekhwatirannya. Ia termasuk orang yang kurang beruntung. Rumahnya diketuk. Dengan kasar. Sekelompok tentara Rusia membawa paksa ibunya. Untuk diperkosa.

Malam jahanam itu, sang ibu harus melayani nafsu seksual sekitar 10 hingga 20 prajurit. Tidak tahan, ia lantas memeluk Waltraud dan adik perempuannya. Bersiap terjun ke sungai berair deras.

Untungnya nenek Waltraud berhasil mencegah. Mengingatkannya ibu Waltraud pada suaminya. Kedua bocah pun selamat. Setelah sang ibu lebih tenang.

Pemandangan mengerikan terpampang dalam perjalanan pulang. Para perempuan korban perkosaan mencemplungkan diri ke sungai. 

Setelah gelombang kedua tentara Soviet datang menguasai, semakin banyak yang bunuh diri. Tersebab semakin banyak perempuan yang dilecehkan.

"[...] malam dingin dan mengerikan.... Saya membawa mantel bulu untuk menutupi anak-anak. Daro kejauhan terdengar teriakan para perempuan. Suara yang disiksa dan diperkosa... [...]," ujar Marie Dabs.

Situasi yang mencekam bak pertarungan antara yang baik dan jahat. Para serdadu tentara Soviet yang baik sibuk menyelamatkan nyawa. Sementara yang jahat, terus memperkosa, dan memperkosa...

Bagaimana pun, kota Demmin mencapai masa terkelamnya. Lebih dari seribu jiwa melayang sia-sia. Bunuh diri massal di kota ini menjadi yang terbesar di Jerman sepanjang sejarah.

 

Referensi: 1 2 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun