Balik ke sejarah. Pada saat Indonesia merdeka, mendapatkan dukungan dari negara internasional adalah hal yang sulit.
Tapi, tidak bagi Palestina. Banyak tokoh di negara ini yang menyatakan dukungan terhadap kedaulatan RI. Bahkan ada yang merelakan semua kekayaannya untuk mendukung Indonesia.
"Terimalah semua kekayaanku ini untuk memperjuangkan Indonesia," pinta Muhammad Ali Thaher.
Ali Taher adalah saudagar kaya Palestina. Ia adalah raja media Palestina. Beberapa media yang dimilikinya adalah Ashoura, Al-Shahab, Al Minhaj, dan Al Alam.
Mohammed Zein Hassan, Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang menjadi saksi mata, mengungkapkan;
"Ia menarik seluruh uangnya yang tersimpan di Bank Arabia dan memberikannya kepadaku tanpa meminta tanda terima." Pungkas Hassan dikutip dari sumber (detikX).
Kejadiannya pada tahun 1948, saat Agresi Militer II Belanda terjadi di Indonesia.
Perjuangan Ali Taher bagi Kemerdekaan Indonesia
Ali Taher bukan baru mengenal Indonesia. Sebagai sesama bangsa yang berasal dari negara terjajah, ia telah lama bersimpati kepada perjuangan Indonesia.
Kantor Informasi Arab Palestina di Kairo, Mesir adalah milik Ali Taher. Di situlah para politisi dari berbagai negara sering bertemu. Termasuk beberapa tokoh Indonesia, antara lain; H. Agus Salim, Mohammad Hatta, dan Mohammed Zein Hassan.
Ali Taher kemudian banyak berjasa memperkenalkan tokoh-tokoh Indonesia dengan tokoh politik Timur Tengah. Bersama Amin Al Husaini, Ali Taher sangat aktif melobi negara-negara Timur Tengah di Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan RI.
Alhasil, pada tanggal 22 Maret 1946, Mesir menjadi negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!