Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

India di Tengah Badai Covid, Diserang Jamur Hitam, Putih, Kuning, Bagaimana Indonesia?

30 Mei 2021   05:49 Diperbarui: 30 Mei 2021   10:33 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

India sepertinya sedang menuai karma buruknya. Belum selesai dilanda tsunami Covid, kini mereka harus berhadapan dengan epidemi baru.

Penyakit tersebut disebabkan dari infeksi jamur. Bukan hanya satu, tapi tiga. Jamur Hitam, Putih, dan Kuning.

Jamur Hitam

Namanya adalah Mucormycosis (baca; mukosa). Alias Jamur hitam (black fungus).

Hingga tulisan ini dibuat, dilaporkan sudah ada sekitar 9000 warga di 29 negara bagian India yang terkena penyakit ini. Sebanyak 219 kasus meninggal, dan puluhan ribu penderita harus kehilangan organ tubuhnya.

Pemerintah India telah mengumumkannya sebagai epidemi. Lalu apa sebenarnya penyakit ini?

60% Penderita Kehilangan Mata

Jamur hitam bukanlah hal yang baru. Sebelum covid merebak, ada satu dua kasus yang ditemukan. Mucormycosis adalah penyakit langka.

Jamur ini banyak ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, atau buah dan sayuran yang membusuk.

Kendati demikian, manusia sangat mudah terpapar infeksinya. Bisa mempengaruhi sinus, para-paru, dan otak. Bahkan kematian disebutkan mencapai angka 54%.

Akan lebih berbahaya jika menyerang pasien kormobid. Khususnya, penderita diabetes, atau kekebalan tubuh yang melemah, seperti HIV/AIDS atau kanker.

Jamur ini umumnya menyerang bagian hidung (sinus). Menyebabkan hidung berwarna hitam, penglihatan kabur, nyeri pada dada, sulit bernapas, dan batuk berdarah.

Ia juga cepat menyebar. Khususnya ke otak. Tindakan pencegahan perlu lekas dilakukan. Jika demikian, amputasi adalah satu-satunya.

Pengangkatan mata, bahkan bagian tengkorak atau rahang. 60% penderita mukosa harus menjalaninya.

Tumbuh Subur pada Penyintas Covid

Jamur hitam juga bisa menyerang paru-paru. Meskipun kecil kemungkinannya. Hanya bagi penderita yang imunnya lemah. Termasuk penderita covid yang antibodinya terserang.

Tapi, anehnya, justru para penyintas covid yang banyak terpapar. Ditengarai penggunaan obat steroid yang berlebihan menjadi penyebabnya.

Dalam sebuah konferensi pers (22.05.2021), Kementerian Kesehatan India menegaskan bahwa penggunaan stereoid telah digunakan di India untuk membantu menghindari munculnya komplikasi akibat Covid-19.

Sayangnya, dosisnya tidak rasional. Efek sampingnya, imun tubuh natural menjadi tidak maksimal. Menjadi sasaran yang tepat bagi tumbuhnya jamur Mucormycosis.

Kelangkaan Obat

Akibat badai pandemi, sistem kesehatan India menjadi lumpuh. Rumah sakit kelebihan kapasitas, tenaga medis berkurang. Pun halnya dengan obat-obatan dan fasilitas medis.

Kemunculan epidemi di tengah pandemi, sedikit banyak menggambarkan hal yang sama. Jamur hitam bisa diobati dengan Amphotericin-B. Obat anti jamur yang sudah umum beredar. Sayangnya, tidak banyak tersedia.

India tidak pernah menyangka akan menghadapi epidemi ini, obat tersebut menjadi langka. Saat ini, izin telah dberikan oleh pemerintah kepada 5 perusahaan tambahan untuk memproduksi obat ini.

Serangan Jamur Putih

Masih dipusingkan dengan Jamur Hitam, muncul lagi Jamur Putih. Lokasinya di Ghaziabad, berada di negara bagian Uttar Pradesh. Yang diserang adalah 7 pasien penyintas Covid.

Kasus yang sama juga terjadi kota-kota negara bagian Gujarat. Para ahli menyatakan jika Jamur Putih lebih berbahaya dari Jamur Hitam. Tersebab ia bisa menyerang lebih banyak bagian tubuh lainnya.

Bukan hanya sinus, paru-paru dan otak. Kulit, kuku, perut, ginjal, dan mulut juga.

Yang lebih berbahaya lagi, Jamur Hitam dan Putih dapat menyerang pasien yang sama pada saat yang sama. Di Ghaziabad, ada 3 dari 26 pasien yang terinfeksi kedua jenis jamur ini sekaligus.

Ciri dari penyakit ini adalah luka yang berwarna putih dan mempengaruhi kerongkongan, sehingga pasien sulit menelan makanan. Bercak putih pun kadang ditemukan pada mulut.

Munculnya Jamur Kuning

Hitam dan Putih belumlah cukup, muncul lagi Jamur Kuning. Bahayanya sama, tapi dengan efek yang lebih parah.

Gejala tambahannya muncul dalam bentuk berat badan menurun, lesu, nafsu makan berkurang, hingga malnutrisi.

Dalam kasus yang parah, hidung berdarah serta nanah. Nekrosis hingga kegagalan organ yang muncul bisa membahayakan jiwa.

Jamur kuning juga memiliki bahaya lain yang tidak terdapat pada Jamur Hitam dan Putih. Memperlambat penyembuhan luka, khususnya bagi penderita diabetes.

Akankah Menular?

Di India, penyakit ini memang berhubungan erat dengan Covid. Namun, Mucosa bukanlah penyakit menular. Jamur ini menyasar pasien Covid karena imun tubuh yang lemah.

Jamur-jamur ini menyebar melalui spora yang ada di lingkungan atau udara. Jadi, pada situasi tertentu, bisa saja jamur ini sudah berada di dalam tubuh manusia.

Dalam kasus di India, lingkungan tidak bersih menjadi penyebab utama. Para ahli mengatakan bahwa kondisi tidak sehat bisa meningkatkan resiko infeksi.

Ini juga berlaku dalam lingkungan rumah sakit. Penggunaan ventilator menjadi salah satu pemicunya. Tabung atau selang yang tidak dibersihkan. Atau lebih parah lagi, menggunakan air yang sudah terkontaminasi spora.

Situasi akan memburuk bilamana daya tahan tubuh menurun. Mereka akan tumbuh subur dan berkembang biak.

Akankah Jamur Berbahaya ini Menyerang Indonesia?

Dicky Budiman, Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia mengatakan bahwa Jamur Hitam bukanlah penyakit baru di Nusantara. Ia sudah ada sejak abad ke-18. Kendati kasusnya jarang ditemui.

Jika ada yang mengkhwatirkan kasus Jamur Hitam akan terjadi di Indonesia, Dicky menyatakan, masih banyak pertimbangan.

Yang pertama, kasus di India melonjak karena banyaknya pasien yang memiliki kormobid (seperi diabetes). Penyakit-penyakit tersebut menyerang imun tubuh, sehingga menjadi sarang subur bagi spora Jamur Hitam.

Yang kedua, Sistem medikal yang ambruk. Kondisi tenaga medis yang berkurang membuat lingkungan rumah sakit kurang terawat. Terlalu banyak pasien yang harus dirawat sehingga S.O.P kebersihan medis lalai dijalankan.

Ketiga, terapi steroid yang melampaui batas normal. Tujuannya untuk menekan munculnya komplikasi akibat Covid-19. Sayangnya imun tubuh yang diserang.

Kendati demikian, tingkat kewaspadaan harus dijaga. Jamur ini bisa muncul di mana-mana.

Pencegahan dan Pengobatan Jamur Hitam

Cara yang terbaik adalah menjaga kebersihan lingkungan. Hindari tidur atau berada terlalu lama pada sebuah tempat yang terlalu lembab. Karena di sanalah spora bisa bersarang subur.

Selanjutnya adalah pemakaian masker. Masker tidak saja berfungsi mencegah penularan Covid, tapi juga serangan Jamur Hitam, khususnya melalui udara.

Terkait pengobatan, Dicky menyarankan untuk dirawat di rumah sakit. Dengan begitu, penanganan bisa menjadi lebih maksimal.

Terakhir, Dicky menyatakan bahwa pandemi tidak hanya mengenai Covid saja. Banyak korelasi kesehatan lainnya yang juga terlibat. Pemerintah diharapkan agar bisa secepatnya mengambil tindakan penting untuk menangani Covid-19.

Tapi, sebagai individu, yang terutama adalah menjag protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan.

Referensi: 1 2 3 4 5 6 7

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun