Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Henk Ngantung: Gubernur DKI, Cina, PKI, dan Tugu Selamat Datang

24 Mei 2021   05:21 Diperbarui: 24 Mei 2021   15:25 1982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kondisi rumah henk ngantung (kompasiana.com)

Usia mereka terpaut jauh, tapi berasal dari kampung yang sama. Bersama Evie, Henk memiliki empat buah hati.

tugu selamat datang (solopos.com)
tugu selamat datang (solopos.com)
Pada tahun 1964, Soekarno membuat sebuah keputusan krusial. Soemarno diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri, dan Henk menjadi Gubernur DKI.

Khwatir dengan keputusan sang presiden, Soemarno mengusulkan agar Henk bisa ditemani oleh seseorang yang handal dalam bidang birokrasi.

Wakil Gubernur pun diangkat. Bukan hanya satu, tapi dua orang sekaligus. Dr. Soewondo dan Satoto Hapoedjo.

Hari bersejarah itu jatuh pada tanggal 22 Oktober 1964. Henk Ngantung menjadi Gubernur DKO Jakarta. Namun, ia tidak berada lama di jabatan itu. Periodenya hanya beberapa bulan saja.

Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Dr. Soemarno dikembalikan lagi. Sementara Henk diberhentikan dengan alasan yang tidak jelas pada bulan Juli 1965.

Ia dianggap sebagai sayap kiri. Atas pertimbangan konflik politik, ia pun harus tersingkir.

Dalam sejarah, Henk adalah gubernur yang paling apes. Di zaman Soeharto, seluruh musuh politik, tak akan diberikan kebebasan pergerakan. Henk masih beruntung, ia tidak mendekam dalam bui.

Namun, kehidupannya hancur dalam sekejap. Uang pensiun yang seharusnya menjadi miliknya, diberikan 15 tahun setelah ia berhenti menjabat. Henk terpaksa harus melego rumahnya di kawasan Tanah Abang.

Ia pun membeli rumah sederhana di jalan Dewi Sartika. Selanjutnya adalah hari-hari yang kelam bagi Henk dan keluarganya. Ia hidup dari berjualan lukisan yang tidak seberapa.

Henk tutup usia di tahun 1991. Meninggalkan kenangan dalam kesunyian. Tidak ada hiruk pikuk acara, apalagi upacara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun