Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Henk Ngantung: Gubernur DKI, Cina, PKI, dan Tugu Selamat Datang

24 Mei 2021   05:21 Diperbarui: 24 Mei 2021   15:25 1982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 1957 menandai masuknya Henk pada birokrasi pemerintahan. Ia tercatat sebagai salah satu anggota Dewan Nasional yang dibentuk pada tanggal 21.02.1957.

Meskipun tidak memiliki latar belakang birokrat, karir Henk di pemerintahan terus menanjak. Hingga di tahun 1960, datanglah selembar memo dari presiden Soekarno.

"[...] saya sudah mengambil keputusan untuk mengangkat Dr. Soemarno sebagai Kepala Daerah Jakarta dan saudara Henk sebagai Wakilnya. Harap bisa bekerja sama. [...]"

Keputusan tersebut telah dibuat sepihak oleh Soekarno dalam rapat dengan Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Panitia teknis sebenarnya keberatan dengan diangkatnya Henk. Alasannya karena ia tak punya pengalaman.

Tapi, Soekarno yang begitu berkuasa di tahun 1960, tetap menginginkannya. Ia hanya menginginkan dua nama, seperti yang tertera pada memonya.

Ada juga yang menyebutkan bahwa Henk sebenarnya adalah calon dari PKI. Tapi, itu tak terbukti.

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden No 20/1960, jadilah Henk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pertama. Dari etnis tionghoa, dan non-muslim.

wikipedia.org
wikipedia.org
Selama empat tahun, Henk Ngantung menjalankan tugasnya dengan baik. Urusan banjir dan kebakaran yang melanda Jakarta, diserahkan kepada Dr. Soemarno. Sementara Henk hanya bertugas untuk mempercantik ibu kota.

Henk menata jalan protokol dengan pot-pot lebar di pinggirnya. Jalan-jalan ditata rapih menyambut Asian Games IV, 1962.

Patung Selamat Datang yang masih berdiri megah di Bundaran Hotel Indonesia, adalah hasil karya sketsanya. Bahkan konon logo Kostrad juga disebut sebagai hasil karya sketsa Henk Ngantung.

Pada tahun 1962, ketika menjabat menjadi Wakil Gubernur, Henk bertemu dengan pujaan hatinya. Hetty Evelyn Mamesah namanya, alias Evie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun