Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisah Pilu Kebakaran Mal Yogya Klender Mei 98: "Tolong Ma, Buka Pintunya"

14 Mei 2021   18:59 Diperbarui: 14 Mei 2021   19:05 32453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setidaknya 40 pusat perbelanjaan besar di daerah Jabodetabek dibakar. Data Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menunjukkan selama kerusuhan 13-19 Mei, 1.217 orang tewas, 31 hilang, dan lebih dari 2.470 pertokoan dijarah dan dibakar.

Mal Yogya Klender, hanyalah salah satu tragedi yang terjadi pada saat kerusuhan Mei 98.

Namun, terasa berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi. Bukan hanya 400 mayat yang terpanggang di dalamnya. Mereka adalah korban dari sebuah konspirasi yang tak pernah jelas hingga kini.

Beberapa saksi mata melihat adanya provokator yang menyuruh massa masuk menjarah. Ada juga yang dengan sigap melakukan aksi pembakaran dan mengunci pintu-pintu keluar.

**

Puluhan keluarga korban kebakaran Mal Yogya Klender menyerahkan barang-barang peninggalan sanak keluarganya yang menjadi korban. Kenang-kenangan tersebut berupa foto, pakaian, hingga akte kelahiran. Mereka ingin agar kejadian tersebut bisa terungkap di tangan TGPF.

Sayangnya tidak. 22 tahun telah berlalu, apa yang sebenarnya terjadi masih gelap dalam kesunyian. Siapa sebenarnya aktor intelektual, hingga sekarang berlum diadili.

"Anak saya dikorbankan, demi seseorang yang ingin berkuasa di negeri ini," ungkapan isi surat dari Maryani, ibu dari salah satu korban kebakaran Mal Yogya Klender.

Referensi: 1 2 3 4 5 6

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun