Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Tragis Iris Chang, Penulis Terkenal "Rape of Nanking"

25 April 2021   14:29 Diperbarui: 26 April 2021   15:16 22174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerkosaan di Nanking (allthatsinteresting.com)

Buku tersebut lagi-lagi menyasar pemerintah Jepang. Mengisahkan mengenai perjalanan maut tahanan tentara Sekutu dan Filipina yang dipaksa berjalan kaki ratusan kilometer oleh tentara jepang selama enam hari dalam cuaca ekstrim dan sedikit makanan.  

Iris mengalami depresi berat dan tidak mampu meninggalkan kamar hotelnya di Louisville. Ia didiagnosis menderita sakit psikosis reaktif dan harus menjalani rawat inap selama tiga hari. Setelah kepulangannya, Iris masih menderita depresi.

Selasa, 9 November 2004. Seorang petugas perusahaan air minum AS menemukan mayat Iris di mobilnya di sebuah jalan raya 17, California.

Iris diduga bunuh diri dengan cara menembakkan dirinya sendiri di mulut dengan sebuah pistol. 

Pesan Kepada Orang Tercinta

Sebelum meninggal, Iris telah meninggalkan tiga pesan kepada suami dan saudara laki-lakinya.

"[...] Saya tahu bahwa tindakan saya akan memindahkan penderitaan ini kepada orang lain, bahkan kepada orang yang paling mencintai saya. [...] Maafkanlah saya, karena saya tidak dapat memaafkan diriku sendiri."

Selepas kepergiannya, Iris mendapatkan banyak penghargaan. Sesama rekan penulisnya mempersembahkan karya literasi baginya.

Mo Hayder menulis novel untuknya, Jurnalis Richard Rongstad menulis elegi tentang Iris;

"Iris menyalakan sebuah pelita dan meneruskannya kepada orang lain. Janganlah biarkan api itu padam."

 

Referensi: 1 2 3 4 

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun