Sedari dulu ibu kota sudah macet. Menelpon kembali ke rumah bisa makan waktu berjam-jam lamanya. Begitu aja kok repot.
**
Lagi pula, si Uya sudah sering diajak bosnya miting. Susasana penuh ketegangan. Tapi, selalu berjalan dengan penuh hikmah.
Bos marah-marah gegara target penjualan tidak tercapai. Tidak ada yang berani melirik hapenya, karena memang belum ada. Tidak ada yang berani menganggu suasana. Kecuali bunyi interkom dari sekretaris cantik si bos.
Dalam suasana genting, miting bisa sampai jam dua pagi. Istri Uya sudah terbiasa dengan tumpukan laporan yang harus diketik Uya dengan mesin ketik. Tersebab besok pagi sudah harus ada di atas meja bos.
Dalam suasana penting, miting bisa juga sampai dua pagi. Badan pegal, kadang perlu dipijitin. Sentuhan tangan Ayu luar biasa. Ia tahu dimana bagian penting yang harus dipijitin.
**
Ayu adalah gadis naif. Memang ia tidak terkontaminasi oleh medsos. Namun, ia terlalu suka dengan lagu Hati Selembut Salju-nya Jamal Mirdad
Lirik:
Lembayung sutra di ufuk mulai bercahya
Hatiku pun ingin bertanya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!