Sebabnya mereka adalah bagian dari korps wanita Diskar PB Kota Bandung (Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana).
Kendati demikian, Ratika melihat pekerjaannya adalah sebuah bentuk pengabdian. Sementara resiko sendiri adalah bagian dari pekerjaan.
"Kalau luka sobek, terkena panas mah sudah biasa, kalau luka berat jangan sampai saja," ujarnya.
Tugas utama para srikandi ini memang di bagian logistik dan pelaporan. Namun, tidak jarang mereka juga terjun langsung ke lapangan. Ternyata, para wanita bisa bekerja secara efektif dibandingkan kaum lelaki.
Dibentuk pada tahun 2017.
Aksi penyelamatan wanita memang lebih tepat dilakukan oleh sesama wanita. Ada perasaan lebih nyaman bagi para korban. Selain itu, petugas wanita juga dinilai efektif untuk menenangkan anak-anak yang mengalami pasca trauma akibat kebakaran.
Walau demikian, bukan berarti mereka tidak kompeten dalam pekerjaan yang umum bagi lelaki ini.
Menurut Kurnia Saputra, Kepala Diskar PB Kota Bandung, para srikandi tersebut juga digembleng secara keras. Bahkan ada yang dilatih untuk mengendarai truk tangki damkar.
Keunggulan Petugas Damkar Wanita
Tubuh yang lebih kecil memungkinkan untuk menjangkau daerah yang sempit di daerah bencana. Selain itu, wanita memiliki bagian bawah tubuh yang lebih kuat dibandingkan lelaki.