Semuanya dimaksudkan agar mudah dipahami oleh rakyat biasa.
Saya sendiri termasuk orang yang percaya akan data empiris yang tersaji oleh ahli astronomi kuno. Itulah mengapa ilmu metafisika kuno seperti Bazhe atau Fengshui aku yakini. Mereka adalah bagian dari sains kuno yang masih relevan hingga zaman sekarang.
Ada pun ritual Taoisme yang menyerta harus dikembalikan kepada diri masing-masing. Keyakinan adalah milik pribadi, jika maksudnya baik, tentu hasilnya juga baik.
Apa yang diriset oleh ahli astronomi China Kuno memang benar adanya. Apa yang disarankan oleh pendeta Tao juga tidak salah. Hanya kadang pemahaman manusia saja yang kebablasan. Menghubungkan sains kuno dan filsafat menjadi takhyul.
Lebih parah lagi jika pemujaan kepada para Dewa dikonotasikan negatif. Baik dengan menakut-nakuti ataupun sebaliknya, mencibirnya. Ingat bahwa titel Dewa tidak serampangan. Apalagi kalau bukan kebaikan yang menyerta.
Makna Sesungguhnya dari Chiong Thay Sui adalah kondisi yang tidak menguntungkan. Mengubahnya harus didasari oleh daya upaya untuk memperbaiki nasib. Bukan menyerahkan diri pada takdir.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H