Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Open Marriage," Sebuah Kisah Erotis Kelam dari Kelas Khrisna Pabichara

27 Desember 2020   16:56 Diperbarui: 27 Desember 2020   17:24 2472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kisah Erotis Kelam (sumber: dokumen pribadi))

Nayanika bukanlah tipe wanita yang setia. Ia sudah menjalani pernikahan dengan Segara, seorang pria dari pulau seberang. Baginya, pernikahan adalah sebuah mahligai jaminan status jasmani, tetapi bukanlah birahi.

Sebelum resmi menjadi istri Segara, Nayanika yang akrab disapa Naya, adalah seorang wanita yang sudah bercerai. Perselingkuhan ditenggarai sebagai penyebab kandasnya janji suci. Frustasi dengan keadaannya, Naya mulai berkenalan dengan dunia malam metropolitan.

Ia mulai menjajakan tubuhnya kepada siapa saja yang ingin menikmati. Bukan masalah uang. Naya mewarisi banyak harta dari almarhum orangtuanya, bekas pengusaha sukses. Ia rajin bergonta-ganti pacar. Dari berondong hingga ke suami orang. Dari rakyat jelata sampai ke bule kaya.

Ia bertemu dengan Segara dalam sebuah pesta yang diselenggarakan oleh Amy sahabatnya. Segara begitu menawan. Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk janji cinta semalam. Namun, hanya butuh waktu yang singkat untuk janji suci pernikahan. Nayanika jatuh cinta.

Dua tahun pernikahan terisi dengan catatan manis penuh kisah erotis. Segara dan Naya adalah contoh pasangan ideal dari kisah sensual ala novel seksual. Hingga suatu waktu, Segara harus pergi meninggalkan Naya selama enam bulan untuk kontrak kerja barunya di pulau seberang.

Nayanika yang kesepian mulai kebosanan. Ia tak mampu menahan sisi liarnya dari kebiasaan masa lalu. Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Naya yang merindukan cinta, bertemu dengan Alvin yang menggoda. Petualangan demi petualangan kembali meniti. Hasrat membara tercoreng dusta dalam janji suci.

Adalah Amy yang mempertemukannya dengan Alvin, sahabat yang sama yang memperkenalkannya dengan Segara. Naya tak merasa bersalah. Ia tak pernah mencintai Alvin. Dirinya bahkan mengaku semakin mencintai Segara setelah kejadian itu.

Kenyataan baru yang menghebohkan datang dari Amy. Di suatu malam yang dingin, Naya dan Amy terlibat dalam sebuah percakapan. Kedua insan ini berbagi memori masa lalu yang berpeluh kelam. Petualangan liar yang dilalui bersama, bagaikan api dalam sekam yang setiap saat bisa membekam. Dalam kesempatan itu, Amy juga membuka lebih jauh rahasia dari Segara.

"Segara meniduri banyak wanita." Suara Amy keluar dari mulutnya yang berbau alkohol. "Tapi itu hanya sebatas cinta semalam," lanjutnya lagi. Roman muka Naya berubah merah, bukan karena segelas wine yang baru saja diteguknya. Wajah Segara yang merona di tengah desahan napas Amy kini mewarnai pikirannya.

Namun, lucunya Naya tak merasa terganggu. Ia berusaha meyakinkan dirinya, tak pernah cemburu kepada Segara sebagaimana yang Amy pikirkan. "Aku tak peduli, akupun begitu dengan Alvin," sahut Naya acuh. Kulit jarinya yang halus merasakan dinginnya gelas wine yang sudah cukup lama tergeletak di atas meja.

Amy melanjutkan ucapannya. "Segara mencintaimu, Naya. Ia hanya tak mampu membendung hasrat seksualnya dengan para gadis di kantornya." Lirikan mata Amy menancap tajam jauh ke sanubari, membuat Naya membuang jauh telinganya dari hatinya yang mungkin perih.

Suara lirih menggelegar, terdengar bagaikan halilintar. Sekali lagi, bukan amarah yang Naya rasakan. Ada semacam perasaan menggelitik yang muncul pada saat ia pertama kali bertemu dengan Segara. Perasaan cinta yang kabur ditutupi oleh kabut hasrat.  

Merasakan gelora yang terpendam dalam diri Naya, Amy menawarkan sebuah proporsal kepada sahabatnya itu. Menurut Amy, proposal tersebut adalah usulan dari Segara. Ia hanya bertindak sebagai negosiator.

Sebuah proposal untuk mengakomodir hasrat Naya dan Segara, dan sekaligus mampu menjaga keutuhan rumah tangganya. Proposal tersebut bernama Open Marriage atau Open Relationship.

Hubungan ini tak lazim di Indonesia, tetapi ada saja yang menjalaninya. Istilah ini bukanlah istilah baru, meskipun baru menjadi tren di Indonesia dalam satu dasawarsa terakhir. Adalah penulis Nena dan George O'Neil yang pertama kali mencetuskan istilah ini dalam buku mereka dengan judul "Open Marriage," yang dirilis pada tahun 1972.

Dalam buku tersebut, kedua orang ini menjelaskan hubungan open marriage yang mereka jalani memberikan masing-masing pihak sebuah ruang untuk mengizinkan satu sama lain membangun hubungan 'cinta' dengan orang lain.

Sebuah riset yang dilakukan National Opinion Research Center's General Social Survey mengungkapkan bahwa sekitar 5% pasangan setuju dengan jenis komitmen ini. Daripada diam-diam selingkuh, mereka memilih untuk jujur dan tidak saling membohongi. Hubungan seks dengan orang lain akan diizinkan, selama kedua belah pihak setuju.  

"Alvin adalah kawan Segara. Ia mengizinkanmu untuk melanjutkan hubungan seksmu dengan Alvin." Ujar Amy. "Segara menjebakku?" Naya ingin marah, namun ia sadar sudah terlalu jauh berada pada tikungan. Akhirnya ia hanya bisa diam membisu.

Di saat yang sama, Amy juga mengakui bahwa dirinya sudah terbiasa menjadi bagian dalam hubungan open marriage bersama kawan-kawannya. Tak hanya sampai di situ. Amy juga menjelaskan bahwa Segara adalah bagian dari pemain cadangan, jika Naya sedang tidak berada di kota.  

Amy bertekad untuk membuka seluruh rahasianya kepada Naya. Meskipun ia tahu, Nayanika adalah seorang yang sangat terbuka mengenai seks, tetapi ia belum sepenuhnya yakin, apakah Naya siap untuk menerima proporsalnya.

Menurut Amy, sebelum Nayanika memutuskan untuk menjalankan hubungan ini, ia harus menetapkan sebuah aturan yang jelas. "Siapapun yang bercinta dengan Segara, tidak seharusnya kau cemburui." Wajah Amy yang bening berkerut tipis menandakan usianya yang tidak lagi muda.

"Bahkan jika suamimu bercinta denganku." Amy melanjutkan tantangannya. Ucapannya bagaikan paku yang menohok langsung ke jantung Naya. Jelas, Amy tidak akan merebut hati Segara. Naya tahu bahwa lelaki yang dimaksud itu masih terikat dalam sebuah hubungan resmi dengannya. Begitu pula dengan Alvin. Seorang lelaki yang hanya bertugas mengisi malamnya yang sepi.

Bening datang menghantui, hasrat tak lagi abadi.

Seonggok pikiran berilusi, hati tak lagi sudi.

Penyesalan datang bertubi-tubi, hitam tak lagi putih.

Nayanika terbaring di atas ranjang. Ia menyadari hidupnya yang tak lagi berarti. "Aku mencintai Segara, namun aku tidak lagi berarti apa-apa." Baginya apakah arti dari sebuah cinta, jika tak lagi memiliki.

Open marriage adalah sebuah konsep yang seharusnya menjadi solusi bagi pasangan yang masih terbuka dan ingin bebas berhubungan dengan orang lain. Namun semuanya menjadi tragedi, ketika apa yang dijalankan tidak lagi sesuai dengan janji.

Nayanika mampu memegang komitmennya dengan hanya berhubungan dengan Alvin seorang yang disetujui oleh suaminya. Namun, tidak bagi Segara. Ia bebas memilih gadis yang ingin ia tiduri. Naya hanya perlu tahu saja. Menjijikkan! Itulah yang terlintas di benak Naya. Segara tak lagi menawan.

Perubahan sikap semakin dirasakan, ketika Segara sering menghardiknya untuk hal-hal sepele. Takada lagi kemesraan yang hadir di tengah mereka. Menurut Segara, itu hanyalah luapan emosi sesaat. Namun, bagi Naya itu adalah tanda peralihan.

Segara sudah terlanjur jatuh cinta dengan seorang gadis lain yang seharusnya menjadi bagian dari komitmen bersamanya. Gadis yang ia temukan di tengah hubungan open marriage. Segara tidak pernah mengakuinya, namun Naya tetap bersikeras. Ia meminta Segara untuk tidak lagi melanjutkan hubungannya dengan sang gadis. Namun, semuanya percuma.

Pertengkaran demi pertengkaran mengisi hari-hari mereka. Tidak ada lagi rasa cinta yang tersisa. Segara mendapatkan kenikmatan dengan hubungan seks bebas yang seharusnya disetujui oleh istrinya. Namun, tidak bagi Naya. Hanya rasa cemburu dan putus asa ia temukan dalam setiap kisah erotis tentang suaminya.

Hingga suatu waktu. Aroma bunga melati menusuk hidung mewangi. Naya terjebak dalam pikiran rumit yang sempit.   

"Wangi tubuhmu akan selalu melekat di hidungku." Nayanika menangis, tubuhnya gemetar, "Mengapa engkau mengkhianatiku, Segara?" Teriakan Naya mengoyak sepi. Lidahnya terasa kelu, matanya kabur. "Aku mencintaimu, Segara, meski engkau sudah menjadi jasad membusuk."

Nayanika yang nekat, menusuk Segara dengan pisau dapur. Rasa cemburunya terlalu kuat. Ia tak mampu mengakhiri komitmen yang sudah dijalani. Semuanya harus diakhiri, meskipun takdir harus dihabisi.

Catatan:

Nayanika, Segara, dan nama lainnya pada kisah ini adalah tokoh fiksi yang berasal dari pelajaran kelas bersama KPB dan Khrisna Pabichara.

Dialog dan narasi pada kisah ini adalah bagian dari pelajaran kelima dengan tema "mengemas dialog dan narasi."

  

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun