Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Aku Pernah Membayar 25 Juta Rupiah untuk Nama Keberuntungan

16 Desember 2020   06:11 Diperbarui: 16 Desember 2020   06:25 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membeli nama keberuntungan (sumber: toko.pro)

Beberapa tahun yang lalu aku pernah membeli "nama keberuntungan" melalui seorang Numerolog yang aku kenal lewat sahabatku. Harganya tidak tanggung-tanggung, 25 juta rupiah.

Nama yang aku dapatkan masih melekat di kepala, Rudi Abhijata Gunawan. Katanya sih nama baru itu memiliki Synchronity Index, Skill Mastery, Coherent Value, dan Life Stream Index dan bermacam istilah lainnya dengan kode parameter positif.

Tentu kalian bertanya, mengapa aku harus mengeluarkan duit sebesar itu untuk sebuah nama yang ajaib. Duhai sobat, rasa penasaran itu bisa membuat seseorang melakukan tindakan nekat. Sudah lama diriku penasaran dengan ilmu tetangga besutan seorang almarhum Master Angka di Indonesia.

Sejujurnya bukan nama keberuntungan yang aku kejar, namun bagaimana perhitungan kode parameter "rumus tetangga" berbanding dengan nilai rasio keharmonisan Numerology Pythagoras besutanku. Seiring dengan pembelian "nama keberuntungan," aku juga meminta ia memberikanku bonus perhitungan delapan nama anggota keluarga dan sahabat dekat, tanpa "nama keberuntungan."

Dari sanalah aku kemudian menemukan persamaan atas nilai-nilai kode parameter "ilmu tetangga" dan rasio-rasio keharmonisan Numerology Pythagoras. Intinya, jika angka berbicara maka itu adalah bahasa universal, apapun bentuknya.

Bukan hal ini yang aku ingin sampaikan pada inti tulisan ini, namun sebuah kode yang paling krusial di antara seluruh parameter yang ada. Namanya adalah Life Ending Code.

Tidak sama seperti parameter lainnya, Life Ending Code tidak memiliki indeks angka. Ia hanya berupa sebuah nilai dari angka 1 hingga 9 dengan indikator positif atau negatif saja.

Disebutkan jika nilai indikatornya negatif, maka kehidupan kamu akan berakhir dengan berbagai kemungkinan seperti, perceraian, kebangkrutan, penyakit kritis, pembunuhan, kecelakaan, dan yang paling ringan adalah akan sepi ditinggal mati oleh orang-orang kesayanganmu (menghela nafas). Oleh sebab itu, sang Master menyarankan perubahan nama agar diri dapat terhindar dari malapetaka mengerikan.

Nah, perhitungan Life Ending Code pada ilmu Numerology Pythagoras adalah Angka Kedewasaan (Maturity Number). Memang benar, beberapa teori besutan Numerolog internasional mengamini bahwa Angka Kedewasaan yang negatif akan menghasilkan akhir hidup yang tragis. Namun sebagai seorang Numerolog, saya menentang kenyataan ini.

Angka Kedewasaan mengacu kepada kirisis usia maya atau juga dikenal sebagai puber kedua. Pada periode ini, seseorang akan dihadapkan dengan dua pilihan jalur kehidupan dalam dirinya.

Tidak semua orang bisa menyikapi krisis ini dengan bijak. Ketika berada di persimpangan jalan perubahan, manusia yang ingin menjadi berbeda akan cenderung memilih dua opsi.

Jika dikelola dengan baik, hal ini bisa menjadi sebuah karya yang inspiratif. Bisa pula menjadi sebuah kesempatan baru yang menyenangkan bagi kehidupan di masa tua kelak. Namun jika tidak dikelola dengan baik, maka timbullah stigma-stigma negatif tentang krisis puber kedua yang selama ini beredar di masyarakat.

Baca juga: "Saya Korban Puber Kedua, Bagaimana dengan Kamu?"

Namun indikator negatif pada Life Ending Code atau Angka Kedewasaan, bukanlah sebuah kutukan yang memerlukan perubahan nama.

Mari kita ulik logikanya bersama-sama;

Pertama, apakah manusia yang sudah memiliki takdir tertentu dalam hidupnya, lantas tidak punya hak untuk mengubahnya?

Kedua, apakah perubahan nama langsung bisa membawa perubahan nasib?

Ketiga, apa defenisi kehidupan yang jelek? Tidak punya uang? Tidak punya kemahsyuran? Sering sakit-sakit? Belum dapat jodoh? Mati? Ayolah, hidup mah dibawa santai saja.

Tahu tidak mengapa diriku membayar 25 juta? Karena itu adalah nama yang paling luar biasa ampuh, yang ampuh nilainya 15 juta, dan yang setengah-setengah ampuh hanya 8 juta saja.

Jadi jika nama memiliki harga bertahap, maka sebagai Numerolog yang berkehendak penuh membantu sesama, mending aku gratiskan saja. Karena pencarian nama yang terbaik tidak menggunakan waktu atau usaha yang berbeda dengan yang baik atau setengah-setengah baik.    

Lagipula teoriku juga lebih sederhana. Ketidakharmonisan tanggal lahir dan nama memang membawa konflik batin yang tak berkesudahan. Tanggal lahir mewakili takdir yang tak dapat berubah, sementara Nama mewakili nasib yang bisa berubah seiring dengan perubahan-perubahan kecil dalam diri.

Tanggal lahir adalah pemberian Tuhan, sementara Nama adalah pemberian orangtua atau orang yang dituakan. Mengubah nasib hanya bisa dilakukan dengan mengubah sikap. Nama yang berubah untuk nasib baik, hanyalah sebuah filsafat yang mencetuskan: Jangan pasrah pada nasibmu.

Untuk itu, tidak perlu mengubah nama untuk mengubah nasib. Cukup mengubah sikap, maka itu adalah perwujudan filsafat dari perubahan nama. Akan tetapi jika anda merasa itu tidak cukup, maka sebagai Numerolog, aku mempunyai teori sendiri.

Teori yang aku besut adalah pemenggalan Nama Panggilan untuk menutupi ketidakharmonisan Struktur Numerologi. Setiap orang pasti memiliki lebih dari satu nama panggilan. Di antaranya pasti memiliki makna yang menegaskan kekuatan dirimu dalam menghadapi takdir yang engkau jalani.

Nama Panggilan adalah energi yang mampu mengubah kekurangan dirimu. Dengan menggunakannya, maka seharusnya nasibmu bisa berubah. Caranya adalah dengan mengetahui apa arti nama panggilanmu dan memperlakukannya sebagai pengingat (warning) akan kelemahan dirimu. Sehingga setiap kali orang memanggilmu dengan nama tersebut, maka engkau sadar, ada hal yang harus diubah dalam dirimu.

Tidak perlu mengubah nama untuk mengubah nasib, apalagi sampai mengikuti jejakku membayar 25 juta rupiah hanya untuk sebuah harga perasaan.

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun