Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ancaman Resesi dan Depresi dalam Bahasa yang (Semoga) Mudah Dipahami

9 November 2020   19:08 Diperbarui: 10 November 2020   05:21 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Resesi dan Depresi (sumber: money.kompas.com)

Nah, bagaimana sih yang disebut dengan krisis merata yang membuat seluruh rakyat melarat? Mari kita berandai-andai.

Bayangkan saja ada sebuah kejadian luar biasa yang membuat seluruh persediaan makanan hilang seketika, semua rumah lenyap tiba-tiba, dan segenap warga mengalami situasi nyawa terancam.

Penyebabnya? Ya mungkin karena perang nuklir, serangan mahluk angkasa luar, atau virus Zombie, seperti yang dikisahkan dalam serial Fox TV, "The Walking Dead." Namun, sekali lagi, semua hanyalah khayalan belaka.

Sayangnya secara harafiah, hal ini mungkin saja bisa terjadi. Namun, bukan karena mahluk hijau raksasa yang seenak udel menginjakkan kaki dan menghancurkan Monas.

Mari kita membayangkan sebuah skenario lain

Banyak usaha yang gulung tikar karena tidak mampu lagi meraip keuntungan. Dampak selanjutnya adalah memecat para karyawan, sehingga pengangguran besar-besaran terjadi.

Para pemilik pabrik berhenti produksi, sehingga barang menjadi langka. Transportasi nganggur karena tidak ada lagi yang perlu didistribusikan. Sontak harga barang naik berkali-kali lipat karena kurangnya ketersediaan.

Tabungan dan pesangon yang seharusnya masih bisa tahan bertahun-tahun, tiba-tiba hilang demi beras 1 kilo. Banyak yang kehilangan rumah, karena tidak mampu membayar cicilan lagi.

Perbankan mengalami kesulitan likuiditas, sehingga rakyat kesulitan menarik uang dari ATM yang tiba-tiba macet akibat listrik yang padam. Malam gelap gulita, karena perusahaan listrik kehabisan bahan bakar akibat langkanya bahan bakar.

Pengangguran dimana-mana. Yang kuat harus bertahan dengan merampok atau mencuri sisa makanan di rumah tetangga. Yang lemah akan menjadi budak dan melacurkan diri kepada sisa pemilik uang yang tidak lagi banyak.

Segelintir rumah yang masih bertahan akan membetengi diri dengan tembok tinggi dan senjata api, demi mempertahankan diri dari para tetangga yang kelaparan. Tindak kriminalitas terjadi di mana-mana karena semakin banyak manusia yang depresi.

Pemerintah tidak bisa melakukan apa-apa karena kerusakan sudah terlalu masif, dan tidak ada lagi uang yang tersisa di kas negara untuk membiayai krisis yang berkepanjangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun