Perlu diketahui bahwa saat ini, Trump telah menunggu segudang investigasi dan kemungkinan berakhir di balik jeruji. Tindak kriminal yang sedang diselidiki meliputi uang suap, penipuan asuransi, penggelapan pajak, pelanggaran dana kampanye, kesepakatan bisnis illegal, hingga pelecehan seksual terhadap Stormy Daniels, seorang bintang film porno.Â
Jika Joe Biden Terbunuh
Pilpres menjadi sengit, sehingga ada urgensi untuk melindungi nyawa calon presiden ini. Pembunuhan atau percobaan pembunuhan presiden di AS bukan hal baru lagi. Tidak tertutup kemungkinan, para pendukung fanatik Trump bisa melakukannya, atau juga skenario teori konspirasi yang didalangi oleh Trump yang tidak mudah menyerah.
Jika hal ini terjadi sekarang pada saat perhitungan suara tengah berlangsung dan Biden menang, maka Kamala Harris-lah yang akan menjabat sebagai presiden.Â
Nah, jika ternyata bukan Joe Biden saja yang meninggal, namun juga cawapres Harris, maka per tanggal 20 Januari 2021, undang-undang darurat akan diberlakukan.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah AS, berdasarkan amandemen ke-25 Konstitusi AS dan Undang-Undang Suksesi Presiden tahun 1947, jika Presiden dan Wapres tidak mampu menjabat karena alasan apapun, maka jabatan presiden akan jatuh ke tangan Ketua DPR atau Ketua Senat sebagai presiden sementara.
Saat ini perebutan kursi DPR dan Senat AS juga masih berlangsung sengit. Partai Demokrat dan Republik sama-sama berambisi menguasai dua lembaga tersebut.
Hingga tanggal 6 November, kedua kubu berada pada posisi yang seimbang pada 48 kursi, dengan angka 51 untuk menguasai senat. Sementara untuk perebutan kursi DPR AS, Demokrat masih unggul tipis dengan 180 melawan 173 kursi dari partai Republik.
Nah, tentu jika partai Republik menguasai kedua Lembaga ini, akan lebih mudah bagi Trump untuk merundingkan nasibnya.
Bagaimana Jika Trump Kalah dan Melarikan Diri dari AS?
Cuitan ini lantas dibalas oleh Biden dengan "Bi den" yang merupakan namanya yang terpisah, namun secara fonetik bisa juga berbunyi "bye then" atau "selamat jalan kalau begitu." Cuitan ini bukan yang pertama kali, dalam kampanye Trump di negara bagian Georgia lalu, Trump juga telah melakukannya dalam bentuk lelucon.Â