Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

7 Skenario Mengerikan Pilpres AS 2020: Biden Terbunuh dan Trump Salah Pencet Nuklir

7 November 2020   20:52 Diperbarui: 7 November 2020   20:53 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: dunia.tempo.co)

Perlu diketahui bahwa saat ini, Trump telah menunggu segudang investigasi dan kemungkinan berakhir di balik jeruji. Tindak kriminal yang sedang diselidiki meliputi uang suap, penipuan asuransi, penggelapan pajak, pelanggaran dana kampanye, kesepakatan bisnis illegal, hingga pelecehan seksual terhadap Stormy Daniels, seorang bintang film porno. 

Jika Joe Biden Terbunuh

Foto Presiden AS, JFK sesaat sebelum terbunuh (sumber: history.com)
Foto Presiden AS, JFK sesaat sebelum terbunuh (sumber: history.com)
Sejak Jumat 6 November 2020, peningkatan keamanan berupa penambahan personel Paspampres AS dan larangan penerbangan sipil di atas rumah Joe Biden di negara bagian Delaware, telah diberlakukan.

Pilpres menjadi sengit, sehingga ada urgensi untuk melindungi nyawa calon presiden ini. Pembunuhan atau percobaan pembunuhan presiden di AS bukan hal baru lagi. Tidak tertutup kemungkinan, para pendukung fanatik Trump bisa melakukannya, atau juga skenario teori konspirasi yang didalangi oleh Trump yang tidak mudah menyerah.

Jika hal ini terjadi sekarang pada saat perhitungan suara tengah berlangsung dan Biden menang, maka Kamala Harris-lah yang akan menjabat sebagai presiden. 

Nah, jika ternyata bukan Joe Biden saja yang meninggal, namun juga cawapres Harris, maka per tanggal 20 Januari 2021, undang-undang darurat akan diberlakukan.

Dikutip dari laman resmi Pemerintah AS, berdasarkan amandemen ke-25 Konstitusi AS dan Undang-Undang Suksesi Presiden tahun 1947, jika Presiden dan Wapres tidak mampu menjabat karena alasan apapun, maka jabatan presiden akan jatuh ke tangan Ketua DPR atau Ketua Senat sebagai presiden sementara.

Saat ini perebutan kursi DPR dan Senat AS juga masih berlangsung sengit. Partai Demokrat dan Republik sama-sama berambisi menguasai dua lembaga tersebut.

Hingga tanggal 6 November, kedua kubu berada pada posisi yang seimbang pada 48 kursi, dengan angka 51 untuk menguasai senat. Sementara untuk perebutan kursi DPR AS, Demokrat masih unggul tipis dengan 180 melawan 173 kursi dari partai Republik.

Nah, tentu jika partai Republik menguasai kedua Lembaga ini, akan lebih mudah bagi Trump untuk merundingkan nasibnya.

Bagaimana Jika Trump Kalah dan Melarikan Diri dari AS?

Tweet Donald Trump (sumber: businesstoday.in)
Tweet Donald Trump (sumber: businesstoday.in)
Katanya sih, barusan ini Trump membuat sebuah cuitan pada twitter "If Biden somehow manages to win this election, you won't see me again, I'll simply leave the country!" (Jika Biden memenangkan pemilu ini, kamu tak akan melihatku lagi, saya akan meninggalkan negara ini).

Cuitan ini lantas dibalas oleh Biden dengan "Bi den" yang merupakan namanya yang terpisah, namun secara fonetik bisa juga berbunyi "bye then" atau "selamat jalan kalau begitu." Cuitan ini bukan yang pertama kali, dalam kampanye Trump di negara bagian Georgia lalu, Trump juga telah melakukannya dalam bentuk lelucon. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun