Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Orang Baik Cepat Mati dan Orang Jahat Berusia Panjang?

10 Oktober 2020   20:03 Diperbarui: 24 Mei 2021   09:19 22449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa benar orang baik cepat mati dan orang jahat hidup lama? | Ilustrasi (sumber: carleyhauck.com)

Akan tetapi, menurut Epstein, ada faktor lain lagi, yaitu ketenaran dapat menimbulkan tekanan psikologis yang disebabkan dari tuntutan pekerjaan.  

Baca juga: Orang Baik Itu Menderita?

Sampai disini, kita dapat menyimpulkan dua hal.

Pertama, pada dasarnya manusia lebih takut kehilangan orang yang dikasihi, daripada kehilangan nyawa. Sehingga setiap berita kematian yang tidak menyenangkan selalu dibarengi dengan rasa penyesalan.

Perasaan inilah yang kemudian menimbulkan sebuah kesimpulan bahwa "orang baik cepat mati".

Kedua, pada dasarnya manusia lebih takut menanggung beban hidup, daripada kematian itu sendiri. Mereka yang mengambil aksi bunuh diri, pada umumnya dilandasi rasa malu dan frustasi terhadap dirinya sendiri.

Perasaan ini membuat mereka tidak mau dicap sebagai "orang jahat yang pantas hidup lebih lama".

Pertanyaan berikutnya, bagaimana persepsi "orang baik" dan "orang jahat" di mata masyarakat?

Faktanya adalah persepsi. Kehilangan seseorang yang baik atau jahat, adalah sebuah kepentingan pribadi dalam relasinya terhadap sang mendiang.

Kematian adalah sebuah akhir. Bagi 'orang baik', tentu hal ini adalah sebuah kehilangan besar dari yang mencintainya. Akan tetapi, bagi 'orang jahat', adalah sebuah kemenangan bagi yang membencinya.

Untuk menjelaskan ini, ada sebuah fenomena menarik yang ditemukan dari para arkeolog. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun