Numerologi, Hoki Nomor Punggung bagi Pemain Sepak Bola

"Ketika saya masih muda, saya memiliki nomor 45 karena jumlah pemain muda adalah dari No. 36 hingga No. 50. Saya mengambil No 45 karena saya bercanda bahwa empat ditambah lima adalah sembilan - dan saya mencetak gol di semua empat pertandingan. Ini membawa saya keberuntungan dan itulah sebabnya saya selalu menyimpan No. 45."

Ivan Samorano (sumber: football5star.com)

Kalau angka 0 tidak dilarang, begitu pula dengan penjumlahan. 1+8 adalah milik striker asal Chile, Ivan Samorano, sejak berlabuh di Inter Milan pada tahun 1996 lalu.

Tidak ada penjelasan yang terperinci, mengapa angka 1+8 disematkannya, padahal di kala itu, nomor 9 juga sedang nganggur di Inter Milan, sebelum kedatangan Ronaldo.

Nomor 618, Bilangan Terbesar dalam Dunia Sepak Bola Professional, Kiper Rogerio Ceni. 

Pada tahun 2015, Rogerio Ceni memecahkan rekor penampilan terbanyak untuk Sao Paulo, yakni 618 kali. Dalam pertandingan melawan Atletico Miniero, Ceni mengenakan nomor yang tidak lazim itu untuk mewakili jumlah penampilannya bersama tim.

Rogerio Ceni (sumber: indosport.com)

Adapun dalam seragam resminya, ia memilih angka 01. Memang benar, nomor punggung 1 adalah nomor yang umum bagi posisi kiper. Namun, Ceni tidak pernah menjelaskan mengapa ia menambah 0 di belakang angka 1.

Bisa saja ini dimaksudkan untuk membuat perbedaan dengan penjaga gawang lainnya, karena sepanjang sejarah, Ceni adalah kiper yang mengoleksi jumlah mencetak gol terbanyak, yaitu 131, baik melalui tendangan bebas, ataupun penalti.   

#69,76,80,84 - Nomor Tahun Kelahiran.

Bek kiri asal Perancis, Bixente Lizarazu memilih angka 69, hanya karena dia lahir di tahun 1969, dan tingginya 169cm. Bukan hanya Lizarazu saja, pada tahun 2008, AC Milan merekrut Andriy Shecenko, Ronaldinho, dan Mathieu Flamini.

Andriy Shecenko, Ronaldinho, dan Mathieu Flamini (sumber: footyjokes.net)

Karena nomor punggung yang disukai oleh ketiga pemain tersebut sudah terdaftar, maka masing-masing dari mereka memilih nomor 76,80, dan 84 yang mewakili tahun kelahiran masing-masing.  

Nomor 1 yang bukan Kiper, Ossie Ardiles.

Pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, timnas Argentina memutuskan untuk mengatur jumlah pemain mereka secara alfabet. Bagi Ardiles, itu adalah keberuntungan, karena ia adalah pemain non-kiper yang pernah mengenyam angka 1.

Ossie Ardiles (thesun.co.uk)

Nomor 10 Keramat.

Disebutkan bahwa nomor 10 adalah nomor yang paling keramat. Tidak ada aturan tertulis, namun nomor 10 dianggap paling bergengsi dan menentukan.