Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 Cara Merawat Pohon Kebajikan agar Tidak Menyalahkan Tuhan

18 September 2020   10:38 Diperbarui: 18 September 2020   10:43 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Merawat Pohon Kebajikan (sumber: edu.rsc.org)

Pupuk kimia tidak masalah, namun tidak akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi kesuburan tanaman. Sikap berbuat kebajikan dengan 'ada maunya' adalah model dari pupuk kimia ini.

Saya ingin menyumbang, tapi harus diliputi media. Saya ingin membantumu, namun harus ada balasannya. Anda mau dibantu?, "wani piro?"

Kuncinya adalah keikhlasan. Tanpa keikhlasan, perbuatan baik hanyalah pupuk kimia yang tidak sehat.

Mengusir hama. 

Sebagaimana tumbuhan lainnya, pohon kebajikan pun sering diserang hama. Namun, hama yang dimaksud, tiada lain berasal dari sikap kita sendiri. Seringkali seseorang yang sudah menikmati buah dari pohon kebajikan, merasa sombong atas pencapaiannya.

Hanya ingin dipuji, marah jika tidak dihormati, merasa tersinggung jika tidak disapa, tidak mau kalah dengan penampilan orang lain, dan lain sebagainya.

Jika sifat ini dipertahankan, maka pohon kebajikan yang sudah tumbuh subur, pada akhirnya akan mati diserang oleh hama nafsu.

Rajin memotong bagian tanaman yang tidak berguna.

Segera potong bagian tanaman yang kering dan mati, agar tidak memengaruhi bagian lain yang masih subur. Jika tidak segera dipotong, bermacam jenis penyakit akan menyebar. 

Terlena dengan kesuksesan, membuat kita cenderung malas memikirkan kepentingan orang lain. Lama kelamaan, ketidakpedulian akan datang menginfeksi, dan mengubah anda menjadi manusia berkarakter buruk.

Membajak lahan yang subur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun