Adalah sebuah ladang yang subur. Di dalamnya, banyak jenis pohon yang tertanam. Ada pohon kesuksesan, pohon kekayaan, pohon kehormatan, dan pohon-pohon berkah lainnya.
Pada saat sang petani mulai menananam bibit-bibit kebajikan, di saat yang sama, ia juga merawat. Ia tidak pernah menghitung, mengatur, bahkan mengharapkan. Ia hanya berfokus, bagaimana agar pohon-pohon ini dapat tumbuh subur
Jika pohon-pohon ini sudah berbuah, maka ia akan diganjar dengan kekayaan, kehormatan, kesuksesan, jodoh yang baik, dan lain sebagainya.
Hasil yang ia dapatkan dari buah-buah kebajikan ini tidak dapat ditolak, tidak dapat simpan, tidak dapat hilang. Intinya, sang petani hanya akan merasakan manfaat yang datang bertubi-tubi padanya, meskipun jika tidak ia inginkan. Â
Sesungguhnya, setiap dari kita telah memiliki lahan yang berasal dari bentukan-bentukan perbuatan masa lampau ditambah dengan kehidupan yang sekarang, yang bisa berbuah kapan saja.
Akan tetapi, kita terkadang lupa untuk merawatnya, bahkan lebih sering mengabaikannya. Akibatnya, pohon tersebut tidak akan pernah tumbuh subur, malahan cenderung mati kering kerontang.
Kita memiliki pohon yang dapat memberikan makanan, namun kita lebih tertarik untuk mencuri hasil dari pohon kekayaan milik orang lain yang sudah panen. Akibatnya, akar pohon yang dirawat pun akan mati tertuang racun hati.
Dengan Demikian, marilah kita merawat pohon kebajikan, dengan 6 cara yang umum digunakan untuk memelihara tanaman. Â
Memberi nutrisi dan pupuk.
Pohon kebajikan dapat tumbuh subur, dengan cara memberikan pupuk yang sesuai, yaitu perbuatan-perbuatan baik yang sejenis.
Tidak perlu melakukan perbuatan yang fantastis, hal-hal sederhana, seperti memberikan sedekah kepada fakir miskin, ringan tangan, hingga hanya sekedar tersenyum kepada orang lain, adalah daftar dari pupuk unggulan yang bisa dipertimbangkan.
Hindari Pupuk Kimia.