Hingga tulisan ini dibuat, belum ada keputusan dari tim dokter yang menangani, apakah Ustad YM harus rawat inap, dioperasi atau bisa kembali ke rumah untuk rawat jalan.
Sejak Sabtu pagi, 22.08.2020, pihak keluarga telah mengabarkan kondisi Ustad, dengan mengunggah video Yusuf Mansyur yang mengenakan pakaian tindakan dan hendak memasuki kamar tindakan, di Instagram.
"Doain Ustad ya semuanya." Demikian tulisan yang menyertai unggahan video tersebut.
Sontak akun media sosial sang Ustad langsung dipenuhi oleh like dan komentar. Ada sebanyak 7,4 ribu like yang terus meningkat, begitu pula dengan jumlah komentar.
Namun sayangnya, bukan hanya doa yang diterima oleh sang Ustad, namun banyak juga yang sinis menyindir.
Salah satunya dari akun anonim Jejak Hujan @detaktampu yang menuliskan "minta sama Jokowi ustadz, gabungan semua khulaufur rasyidin."
Komentar lainnya yang senada, juga berbunyi, "Ada udang di balik bakwan gak? Cepat sembuh pak Ustadz, balik gih ke jalan yang lurus mending hidup melarat tapi membela kebenaran daripada hidup bermewah-mewah, tapi....," dan masih banyak hujatan lain dengan kalimat mengerikan yang tak pantas ditulis disini.
Apakah dosa Sang Ustad?
Ternyata, dari sekian banyak cuitan yang nyinyir, semuanya mengarah ke satu 'dosa besar', yaitu mendukung presiden Joko Widodo pada periode kedua pemerintahannya.
Apakah netizen Indonesia seganas itu sekarang? Penulis tidak habis pikir. Bukankah pilihan politik adalah hak pribadi seseorang. Lantas jika pilihan tersebut berbeda, pantaskah ia dianggap milik setan?
Media Sosial telah menjadi bagian dari bangsa ini. Suka tau tidak suka, segala jenis bacaan dan tontonan konvensional, telah berallih fungsi ke platform digital semacam Instagram maupun Youtube Channel.