"Iya gak apa-apa lah, kan teksturnya masih oke, rasa juga oke, saya sudah coba kok sebelum dicampur ke kue."
Entah karena sugesti atau memang pengaruh coklat, perut langsung terasa mules.Â
Namun, aku jadi mengingat perkataan Widya, stafku, yang pernah bekerja di sebuah pabrik coklat.
Ia mengatakan selalu menunggu-nunggu jatah pembagian coklat kadaluarsa kepada para pegawai.Â
Lumayan hematlah bagi dirinya yang selalu menyisihkan gaji untuk 'tunjangan ngemil.'
**
Setiap kali kita berbelanja bahan makanan, mata selalu tertuju pada etiket kemasan dan mencari tanggal kadaluarsa. Jika sudah mendekati, maka kita enggan membelinya.
Pun halnya dengan penjual, memajang barang makanan dengan tanggal kadaluarsa yang sudah lewat, akan mendapatkan sangsi dari otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pandangan konsumen kita terhadap makanan yang sudah kadaluarsa, bagaikan racun yang harus dibuang jauh dari pandangan.
Namun pada saat mengunjungi kota Guang Zhou, China, beberapa tahun yang lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi sebuah supermarket lokal, di lokasi dekat apartemen yang kami tinggali.
Tidak ada tulisan 'Exp date' seperti yang lazim ditemukan di Indonesia. Alih-alih hanya ada tanggal 'production date' atau tanggal diproduksinya barang tersebut.