Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waspadai Arwah Gentayangan di Bulan Hantu 2020 yang Dimulai pada Hari Ini!

19 Agustus 2020   06:17 Diperbarui: 19 Agustus 2020   06:16 4509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Legenda Mu-lian (sumber: tionghoa.info)

Sebuah penelitian di tahun 2015 oleh Universitas Nasional Singapura menyimpulkan bahwa selama bulan ini, pembelian perumahan terbukti menurun.

Untuk menolak bala, ritual-ritual khusus, berupa membakar 'Uang-uangan Kertas', memasang lampion merah di rumah, dan bersembahyang di kelenteng umum dilakukan sebagai langkah preventif.

Masyarakat Tionghoa percaya, bilamana ritual tidak dilakukan, maka hantu dari para arwah gentayangan akan mencari jalan untuk mencelakakan yang masih hidup.

Gambar Uang-uangan Kertas (sumber: trippingunicorn.com)
Gambar Uang-uangan Kertas (sumber: trippingunicorn.com)
Puncak dari ritual-ritual ini disebut disebut sebagai Sembahyang Rebutan atau Ulambana, yang dirayakan pada tanggal 15 bulan 7 imlek.

Sembahyang Rebutan biasanya ditandai dengan menaruh papan arwah / foto dari leluhur, menyiapkan persembahan aneka makanan, membakar dupa, bagi para keluarga yang sudah meninggal.

Kadang dupa, uang kertas, dan berbagai jenis makanan yang sama juga ditempatkan di sudut-sudut jalan yang dikhususkan bagi para arwah yang sudah tidak memiliki keluarga lagi.

Ilustrasi persembahan kepada arwah gentayangan di pinggir jalan (sumber: pride.kindness.sg)
Ilustrasi persembahan kepada arwah gentayangan di pinggir jalan (sumber: pride.kindness.sg)
Setelah ritual sembahyang selesai dilakukan, maka para keluarga akan kumpul bersama untuk acara makan malam, dan tidak lupa menyediakan satu atau dua buah kursi kosong bagi arwah sang buyut yang akan datang mengunjungi keluarga untuk makan malam bersama.

Di beberapa kota di Asia dengan mayoritas suku Tionghoa, seperti di Singapura, Penang-Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan, festival ini kadang juga dirayakan secara besar-besaran, sehingga dapat menjadi atraksi turis.

Kadang kita menemukan deretan kursi kosong serta hiburan berupa layar tancap atau pementasan opera china di ruang publik.

ilustrasi kursi kosong bagi arwah leluhur (sumber: chineseamericanfamily.com)
ilustrasi kursi kosong bagi arwah leluhur (sumber: chineseamericanfamily.com)
Puncak acara akan ditandai dengan melepas lampion atau perahu kertas di sungai. Nama-nama para leluhur akan ditulis pada lampion atau perahu kertas, yang dimaksudkan agar mereka dapat tenang kembali ke alamnya.

Acara yang biasanya berlangsung dari siang hingga menjelang malam hari ini, dipersembahkan bagi arwah leluhur dan para hantu yang bergentayangan pada acara puncak Ulambana ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun