Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Thoeng Liong Hoei, Mayor Pertama Kota Makassar yang Terlupakan

15 Agustus 2020   06:46 Diperbarui: 15 Agustus 2020   07:25 2112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situs Makam Diponegoro di Makassar (sumber: daengtour.wordpress.com)

Dua kali tim penulis mengitari jalanan di sekitar daerah pecinan Kota Makassar, antara Jalan Sulawesi dan Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo (dulunya jalan Irian), untuk menemukan rumah tua di jalan Bacan nomer 5 yang kini dilabeli Bengkel Utama.

Freddy Thoeng namanya, orang yang dicari sedang tidak ada. Seseorang yang kemudian diketahui adiknya, memberi nomor ponsel Freddy.

Rumah tersebut hanya memiliki sedikit perubahan. Dulu, bangunannya terbuat dari kayu bayam dan pintunya sudah rusak, sehingga banyak yang diganti. Sekarang sudah menggunakan pintu besi.  Rumah ini direnovasi sedikit demi sedikit sekitar tahun 1980-an, setelah ayah Freddy meninggal dunia.

Foto Rumah Mayor Thoeng sekarang. (sumber: dokumen pribadi - warta inti Sulsel)
Foto Rumah Mayor Thoeng sekarang. (sumber: dokumen pribadi - warta inti Sulsel)
"Oh, ya, tunggu saja di situ, saya segera ke sana,'' jawabnya ketika dihubungi oleh tim penulis.

Tak lama kemduian, seseorang dengan postur tinggi, kurus, dan mengenakan kemeja lengan panjang, muncul melewati ruang depan bengkel yang memang terbuka. Sejenak dia mencari seseorang yang telah mengontaknya beberapa menit sebelumnya.

"Oh Iya, Pak Freddy, saya yang mengontak tadi,'' ujar tim WARTA INTI sambil berdiri menyalaminya. Freddy kemudian mengajak ke ruang sebelah yang agak tertutup dan berpendingin dan wawancara pun berlangsung santai dan menyenangkan.

Foto Freddy Thoeng (sumber: dokumen pribadi - warta inti sulsel)
Foto Freddy Thoeng (sumber: dokumen pribadi - warta inti sulsel)
Topik wawancara adalah berkaitan dengan sosok Mayor Thoeng, salah satu orang penting keturunan Tionghoa yang dihabisi Jepang pada tahun 1942. Freddy termasuk cucu dari sang mayor dan lahir lima tahun setelah kakeknya tiada.

Mayor Thoeng memiliki sepuluh orang anak. Delapan putra dan dua putri. Anaknya semua sudah meninggal. Anak Mayor Thoeng yang terakhir meninggal bernama Fie Sengke.

Juga ada ayah Harry Kumala, yakni Thoeng Tiong Tjoang. Harry Kumala kini menjabat Wakil Ketua Yayasan Marga Thoeng di Jl. Sulawesi yang bergerak pada kegiatan mengatur upacara sembahyang para leluhur.

Foto Yayasan Marga Thoeng, Makassar (sumber: koran.tempo.co)
Foto Yayasan Marga Thoeng, Makassar (sumber: koran.tempo.co)
Para anak muda yang masih keturunan Thoeng ini memiliki komunitas media sosial (facebook) khusus untuk Marga Thoeng. Melalui media sosial itulah mereka saling kenal dan bersilaturahim antarsesama. Menjalin dan merajuk kembali keturunan yang sudah tercerai berai dari Marga Thoeng.

"Kalau anggota marga Thoeng di Sulsel itu ribuan banyaknya. Mereka datang sejak 150 tahun lalu ke Sulawesi Selatan,'' kata ayah empat orang anak ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun