Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jenglot Sudah Menyentuh Ranah Ilmiah, Berkat Peranan Kriptozoologi

16 Juli 2020   06:20 Diperbarui: 16 Juli 2020   06:33 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepatnya pada tahun 565 Masehi, ketika seorang misionaris Irlandia pertama kali menemukan mahluk ini, yang kemudian diberi nama Nessie. Berbagai cerita dan legenda menyelimuti keberadaanya, namun kemunculan terhebohnya terjadi pada tahun 1933, setelah surat kabar lokal, The Inverness Courier, memuat gambar monster ini.

Namun para pencinta legenda, sekali lagi harus berkecil hati setelah para ilmuwan sepakat, bahwa hasil penyidikan mereka selama bertahun-tahun lamanya, tidak membuahkan bukti sama sekali bahwa mahluk ini pernah eksis.

Yeti, Big Foot, dan Nessie, hanyalah sedikit diantara mahluk Kriptid yang terkenal, namun ternyata hanya hoax belaka.

Namun, para kriptozoolog juga tidak hanya bekerja untuk membantah mitos rakyat yang beredar. Sebagian mahluk yang dulunya dianggap hanya cerita rakyat, ternyata terbukti keberadaanya.

Okapi.

Adalah sebuah hewan kripto yang bernama Okapi yang hanya diketahui oleh orang-orang yang tinggal di hutan Kongo. Sebelumnya, hewan yang berwujud wajah jerapah dan kaki seperti zebra ini dianggap tidak pernah ada, hingga tahun 1901 pada saat para tim ekspedisi mulai merambah hutan Kongo.

Gambar Okapi (sumber: nationalgeographic.grid.id)
Gambar Okapi (sumber: nationalgeographic.grid.id)
Thylacine.

Pun halnya dengan Thylacine yang berbentuk campuran antara harimau, serigala, dan kanguru. Hewan ini termasuk spesies yang sudah hampir punah. Dapat dilihat pada kebun binatang Hobart Tasmania, namun kemunculannya di alam liar, terakhir tercatat pada tahun 1936.

Gambar Thylacine (sumber: nationalgeographic.grid.id)
Gambar Thylacine (sumber: nationalgeographic.grid.id)
Raja Cheetah.

Pada tahun 1926, masyarakat Zimbabwe menemukan Cheetah yang bercorak garis hitam di punggungnya. Sejak saat itu, hewan ini disebut dengan panggilan Raja Cheetah.

Beberapa orang menganggap bahwa hewan ini adalah campuran perkawinan antara Cheetah dan macan tutul, namun pada 1981, seekor Raja Cheetah lahir sebagai keturunan asli Cheetah, di Pusat De Widlt Cheetah, Afrika Selatan. Para ahli kemudian menyimpulkan bahwa Raja Cheetah adalah hasil dari mutasi genetika yang sangat langka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun