Adapun sudah tercatat ada empat tipe corona alfa yang sudah menyerang manusia, yaitu HCoV-229E; HCoV-NL63; HCoV-OC43; dan HCoV-HKU1. Sementara untuk corona beta, sudah ada tiga yang diidentifikasi, yaitu, SARS, MERS-CoV, dan Sars-Cov-2.
Virus Corona alfa tidak seganas beta, dan hanya menyebabkan penyakit saluran ringan hingga sedang seperti flu biasa dan akan sembuh dengan sendirinya.
Sementara virus beta yang menyebabkan pneumonia atau bronkitis, bisa membahayakan jiwa karena menginfeksi paru-paru, sehingga membuat pasokan oksigen ke tubuh berkurang dan menyebabkan kematian.
Memang benar hingga saat ini, belum ada obat atau vaksin yang dapat menyembuhkan dan mencegah penularan virus Sars-Cov-2 ini, namun paling tidak, adalah seorang June Almeida yang telah berjasa terhadap penemuan fisik yang dapat dilihat melalui mikroskop elektron.
Setelah penemuan ini, Almeida sempat berhenti melanjutkan tugasnya sebagai seorang Virolog. Ia menjadi guru yoga, namun kembali lagi ke dunia yang membesarkan namanya ini pada tahun 1980-an untuk membantu mengambil gambar baru dari virus HIV.
Almeida meninggal pada tahun 2007, di usia 77 tahun. 13 tahun setelah kematiannya, ia akhirnya mendapatkan pengakuan yang layak sebagai pelopor, mengenai pemahaman kerja virus yang saat ini telah menyebar ke seluruh dunia.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H