Berawal dari Penelitian Flu Biasa.
Dr. Tyrell sebelumnya telah memelajari virus flu yang berasal dari hidung seorang murid sekolah pada tahun 1960. Ia menemukan fenomena dimana sebuah  virus tidak dapat bertumbuh dalam kultur sel rutin, namun mampu berkembang pada kultur organ.
Virus yang dikenal pertama kali sebagai jenis B814 ini kemudian dikirim ke Almeida untuk melihat partikel virus dan disinilah Almeida pertama kali mendapatkan sebuah gambaran jelas dengan apa yang kemudian bernama virus corona, atau sekelompok virus yang memiliki tampilan bermahkota (corona).
Penemuan baru dari strain jenis B814 ini kemudian ditulis dalam jurnal ilmiah British Medical Journal tahun 1965. Dr. Tyrell, Almeida, dan Prof. Tonny Waterson menamakan corona pada virus tersebut karena mahkota atau lingkaran cahaya yang mengelilinginya.
Virus Corona ke-Tujuh.
Nah, bagi yang belum tahu, Covid-19 ternyata merupakan virus corona ke-7 yang menginfeksi manusia. Dengan demikian, Almeida sebenarnya tidak menemukan virus corona yang pertama.
Sejak tahun 1937, para peneliti telah menemukan virus ini di tubuh unggas yang mengalami infeksi bronkitis dan menyebabkan kematian ayam ternak besar-besaran.
Setelah itu, mereka menemukan fakta lain bahwa virus corona juga dapat menginfeksi tikus, anjing, kucing, babi, dan hewan ternak lainnya.
Barulah pada tahun 1960-an, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menemukan virus corona yang bermutasi dari hewan dan dapat menyerang manusia, yang kita kenal dengan istilah Zoonosis.
Jenis-jenis Virus Corona.
Virus corona yang menginfeksi binatang ini terbagi menjadi empat sub-kelompok utama yang dikenal sebagai alfa, beta, gama, dan delta. Selama ini, virus corona yang menular dari binatang ke manusia adalah corona tipe alfa dan beta.