Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dunia Paralel: 4 Kisah Penuh Misteri Mengenai Perjalanan dari Dimensi Lain

24 Mei 2020   13:08 Diperbarui: 24 Mei 2020   12:59 14628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perjalanan Dunia Paralel. Sumber: newspunch.com

Pada tanggal 22 Februari 1803, beberapa nelayan dari pantai Harayadori di provinsi Hitachi menemukan sebuah kapal asing yang hanyut.

Kapal dengan bentuk seperti Kohako (tungku pembakar dupa) itu memiliki bagian atas yang terbuat dari kayu berwarna merah dengan beberapa jendela yang terbuat dari kristal. Bagian dalamnya dihiasi dengan teks-teks dalam bahasa yang tidak dikenal.

Selain itu, seorang wanita cantik berusia sekitar 18 -- 20 tahun berada di dalam kapal tersebut. Wanita muda tersebut diceritakan memiliki kulit pucat dengan rambut merah menyala dan berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti.

Ia juga terlihat membawa sebuah kotak kecil yang selalu digenggam erat. Karena khwatir dengan fisiknya yang aneh dan kotak yang ia bawa, para nelayan akhirnya melepaskan kapal tersebut kembali ke laut lepas.

Cerita yang penulis kumpulkan dari berbagai sumber yang berbeda, jelas kedengaran seperti cerita rakyat atau urban legend. Meskipun banyak yang skeptis, namun cerita yang aneh ini akan selalu terngiang dan tak akan pernah terlekang oleh rasa penasaran. Apakah perjalanan menembus dimensi yang berbeda dapat dilakukan? Hanya masalah waktu yang dapat menjawabnya.

Untuk sementara waktu, ada baiknya kita hanya berfokus kepada dunia yang kita miliki, karena itu adalah satu-satunya dunia yang kita tempati.

Sumber: 1 2 3

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun