Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Angka Keberuntunganmu? Dan Kunci untuk Membuatnya Menjadi Keberuntungan

3 Mei 2020   11:31 Diperbarui: 3 Mei 2020   11:48 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lucky Numbers. Sumber: Shutterstock.com

Namun bisa saja, perasaan tidak nyaman terhadap suatu angka berhubungan dengan mitos atau latar kebudayaan tertentu, seperti angka 4 yang dihindari oleh budaya Asia Timur pada umumnya, atau angka 13 yang berhubungan dengan mitos jelek dari "Friday the 13th", sementara umat kristiani kurang nyaman dengan angka 666.

Kembali kepada pertanyaan, "Bagaimana jika ada sebuah angka yang menjengkelkan yang selalu muncul dalam benak? Apakah itu adalah angka keberuntungan?"

"Jawabannya kembali kepada persyaratan pertama, angka tersebut harus terasa NYAMAN. TITIK."

Mengapa harus angka yang paling sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari?

Hal ini berhubungan dengan teori "Law of Attraction", yang menyatakan bahwa apa yang diharapkan biasanya itulah yang didapatkan. Energi positif menarik energi positif dan demikian pula sebaliknya. Jika Anda akan menemukan sesuatu yang nyaman, maka sekali lagi perasaan nyaman adalah keberuntungan.

Saran penulis, Angka Keberuntungan tidak perlu dicari, ia akan datang dengan sendirinya, seiring dengan perasaan nyaman yang mengikuti. Jika ia datang menghampiri, maka tidak perlu juga dikultuskan, cukup dinikmati sebagai sebuah perasaan nyaman bagi diri sendiri.

Semoga Bermanfaat

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun